Kupang, Garda Indonesia | PT. Surya Batara Mahkota (SBM) selaku main dealer penjualan mobil Suzuki wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), masih mendominasi penjualan mobil pikap atau pick up.
Hanya dari hasil penjualan dalam program merayakan Paskah dan Idulfitri 1444H pada 11—15 April 2023, SBM meraup surat pesanan kendaraan (SPK) atau penjualan hingga 190 unit. Dari total tersebut, 80 persen merupakan kontribusi dari mobil Suzuki Pikap.
Demikian dibeberkan Branch Manager SBM Kupang, Theo Pereira kepada media ini pada Sabtu siang, 15 April 2023. Ia pun berencana menggaet ojek online (ojol) di Kota Kupang.
“Saat ini, beberapa ojol menggunakan pikap untuk mengangkut barang. Misalnya, Maxim atau Grab. Tak hanya memesan mobil passanger, kita dapat memesan untuk mengangkut barang,” ungkap Theo Pereira.
Selain itu, kontribusi penjualan mobil Suzuki Pikap pun yang mendorong SBM meraih penghargaan “Platinum Dealer” dari Suzuki Indomobil Sales (SIS) selaku distributor dan produsen mobil Suzuki di Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh General Manager SBM, Fredy Prijatna dalam sesi buka puasa bersama awak media pada Rabu sore, 5 April 2023.
“Unit (mobil Suzuki) yang paling banyak disukai yaitu Pikap, namun masyarakat sudah mulai melirik passanger dan penjualan kita 80 persen adalah Pikap dengan market share di atas rata-rata Nasional,” beber Ferdy Prijatna sembari menyampaikan contoh dari 100 unit mobil yang terjual, 90 persen adalah Suzuki Pikap.
Sejarah Suzuki Pikap
Dilansir dari umcsuzuki.com, Suzuki Pikap lahir dengan sebutan Truntung, penjualan melejit lewat Carry Bagong lalu populer pada generasi Carry Futura dan menjadi penguasa market share di generasi terbarunya. Ini perjalanan lintas generasi Suzuki Carry.
Sejarah Suzuki Carry Pick Up berawal dari pikap pertamanya yang hadir yaitu Carry ST 10 pada 1976. Suzuki Carry ST 10 pada 1976 juga menjadi kendaraan roda 4 (empat) pertama yang diproduksi Suzuki di Indonesia. Dimensinya kecil yakni panjang 3.035 mm, lebar 1.285 mm dan sumbu roda hanya 1,745 mm, Carry ST 10 ini dibekali dengan mesin 2-tak 3 silinder dengan kapasitas 539 cc berpendingin cairan.
Pada tahun 1977, Suzuki memperkenalkan pikap generasi keduanya yakni Carry ST 20 atau akrab disapa Suzuki Truntung karena suara khasnya yang keluar dari knalpotnya. Suzuki Truntung memiliki dimensi yang sedikit lebih besar dibanding Carry ST 10. ST 20 lebih panjang 160 mm dan lebih lebar 100 mm dengan jarak sumbu roda lebih melar 95 mm.
Harga Suzuki Carry Pick Up yang terjangkau membuat model ini kemudian populer dan menjadi bagian dari masyarakat Tanah Air hingga selama 7 tahun sampai dihadirkannya Suzuki Carry Pick Up generasi ketiga yakni Suzuki Carry ST 100 alias Suzuki Carry 1.000. Carry 1000 mendapat julukan Carry Bagong karena penempatan headlamp-nya seperti mata Bagong, salah satu tokoh wayang punakawan.
Generasi ini mendapat ubahan total. Seperti dimensi yang menjadi jauh lebih besar dan penggunaan mesin 4-tak 4 silinder berkode F10A berkapasitas 970 cc yang kemudian menjadi salah satu mesin yang legendaris karena efisiensi, durabilitas dan kekuatannya. Suzuki melakukan facelift pada ST 100 di tahun 1986 lewat ubahan pada headlamp dari bulat menjadi trapesium. Orang lantas mengganti sebutannya dari Carry Bagong jadi Carry Mata Kucing. Model ini hanya diproduksi selama 6 bulan dan kemudian segera digantikan oleh Suzuki Super Carry Extra pada tahun 1987.
Selain perubahan pada tampilan, ubahan lain yang dilakukan cukup signifikan di antaranya desain dasbor ala sedan, disematkannya takometer pada instrumen meter serta aplikasi rem depan model cakram plus sokbreker double action di poros roda belakang. Suzuki Super Carry Extra diproduksi sampai tahun 2009. Generasi Carry ST 100 menjelma menjadi mobil Suzuki terlaris di Indonesia.
Masuk era 90-an, tepatnya pada tahun 1991 Suzuki memperkenalkan generasi keempat Carry (SL41) yang dinamakan Carry Futura. Awalnya hadir dengan mesin 1.300 cc lalu pada tahun 1997 varian bermesin 1.600 cc diluncurkan. Kedua pilihan mesin karburator itu lantas dipensiunkan dan digantikan mesin injeksi 1.500 cc pada tahun 2005.
Generasi ini mengalami empat kali facelift masing-masing pada 1997, 2005, 2010 dan 2017 sekaligus menjadikannya model Carry Pick Up dengan masa produksi paling lama, nyaris 30 tahun. Banyak orang mengakui kalau kendaraan ini handal, irit dan kuat menjadikan harga Carry Futura selalu terjaga stabil.
Pada tahun 2011, Suzuki menambahkan line up Carry dengan meluncurkan Mega Carry APV (DN41T) yang dikembangkan dari minibus andalan mereka yakni Suzuki APV. Jadi Suzuki Carry Futura dan Suzuki Mega Carry dijual paralel sampai diluncurkannya New Carry Pick Up (DN61T) pada tahun 2019. Suzuki membawa semua keunggulan Carry Pick Up sebelumnya ke tingkat yang lebih tinggi dengan menggabungkan kapasitas angkut lebih besar, kabin yang luas, serta penggunaan mesin lebih bertenaga namun dengan harga yang tetap bersahabat untuk para pengusaha kecil menengah.
Memperingati 45 tahun eksistensinya di Indonesia, Suzuki New Carry Pick Up, mendapatkan penyegaran tampilan di awal tahun 2021 lewat desain grille dan bumper baru serta penambahan APAR (Alat Pemadam Api Ringan). Simak brosur pada link ini :
Penulis (+roni banase)