WASPADA! Inflasi Waingapu YoY Juni 2023 Sebesar 4,69%

Loading

Kupang, Garda Indonesia | Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Timur (BPS NTT) merilis Inflasi Juni 2023, menyoroti laju Inflasi tahun kalender atau year on year (YoY) hingga Juni 2023 di Waingapu, salah satu kota acuan penentu jalu Inflasi. Adapun Inflasi YoY Juni 2023, gabungan 3 kota Inflasi NTT sebesar 4,58 persen, Kota Kupang sebesar 4,68 persen, Kota Maumere sebesar nilai 3,67 persen, dan Kota Waingapu sebesar 4,69 persen.

Demikian disampaikan Statistisi Madya BPS NTT, Demarce. M. Sabuna, SST., S.E., M.Si. dalam sesi berita resmi statistik pada Senin, 3 Juli 2023 pukul 12.00 WITA–selesai. Ia menyampaikan penyebab inflasi diakibatkan kenaikan harga tiket pesawat sejak adanya pengumuman libur sekolah dan cuti bersama Iduladha 1444H.

“Tarif angkutan udara memicu Inflasi Juni 2023,” ujar Demarce Sabuna sembari menekankan, perlu diwaspadai karena inflasi tahun kalender Waingapu hingga kondisi Juni 2023 sebesar 4,69 persen.

Demarce pun menyampaikan kondisi Juni 2023, terjadi perubahan harga tinggi dari penerbangan luar NTT, sementara dalam NTT tak terjadi perubahan yang signifikan di Kota Waingapu dan Kota Kupang. “Namun terjadi kenaikan harga tiket lebih besar di Kota Kupang dibanding Waingapu,” terangnya.

Inflasi Juni 2023, imbuh Demarce, disebabkan oleh inflasi dari luar NTT karena dari sisi harga tiket terjadi perubahan harga (harga tiket naik, red). “Inflasi NTT, kita tak perlu kuatir karena kondisi ini dari angkutan udara dari dan luar NTT, dan kalau penyebab inflasi adalah kebutuhan pokok (beras, bawang merah, dan lain-lain), maka kita harus kuatir,” tandasnya.

Inflasi month to month (MtM) Juni 2023

Pada Juni 2023, gabungan 3 Kota Inflasi di Nusa Tenggara Timur mengalami Inflasi MtM sebesar 0,89 persen dengan IHK sebesar 114,82. Kota Kupang mengalami Inflasi MtM sebesar 1,02 persen, Kota Maumere mengalami Deflasi MtM sebesar 0,35 persen dan Kota Waingapu mengalami Inflasi MtM sebesar 1,05 persen.

Sementara, dari 90 kota sampel Indeks Harga Konsumen (IHK) Nasional, 78 kota mengalami Inflasi MtM dan 12 kota mengalami Deflasi month to month (MtM) . Kota yang mengalami Inflasi MtM tertinggi adalah Kota Jayapura sebesar 1,36 persen sedangkan Inflasi MtM terendah terjadi di Kota Metro sebesar 0,01 persen. Kota yang mengalami Deflasi MtM tertinggi adalah Kota Sumenep sebesar 0,42 persen sedangkan Deflasi MtM terendah terjadi di Kota Mataram sebesar 0,02 persen.

Untuk Inflasi YoY tertinggi terjadi di Kota Ambon sebesar 6,10 persen dan Inflasi YoY terendah terjadi di Kota Gunungsitoli sebesar 1,01 persen.

Dampak Inflasi Terhadap Perekonomian

Dilansir dari sobatpajak.com, dampak inflasi di suatu negara dapat menimbulkan keresahan masyarakat, apalagi terjadi secara berkala. Kenaikan harga karena inflasi dapat menyulitkan masyarakat, terutama bagi masyarakat yang memiliki penghasilan rendah. Berikut beberapa dampak dari inflasi:

  1. Suku bunga akan meningkat

Di saat tingkat inflasi tinggi, di mana harga umum barang dan jasa mengalami kenaikan, maka bank sentral harus membuat kebijakan agar mampu menurunkan inflasi. Cara yang akan dilakukan oleh bank sentral untuk mengendalikannya adalah dengan menaikkan tingkat suku bunga agar tingkat inflasi menurun.

  1. Daya beli masyarakat akan menurun

Efek domino dari meningkatnya inflasi akan menyebabkan suku bunga naik. Ketika suku bunga naik, maka pinjaman menjadi mahal karena biayanya pun naik. Jika permintaan pinjaman menurun, maka jumlah uang beredar di masyarakat pun akan menurun. Artinya, masyarakat memiliki lebih sedikit uang untuk dibelanjakan. Dengan kata lain, daya beli masyarakat pada barang dan jasa menjadi rendah. Akibatnya, mereka akan membeli barang dan jasa dalam jumlah yang lebih sedikit, apalagi bagi pekerja yang tidak memperoleh kenaikan gaji atau upah. Hal ini tentunya akan membuat pengeluaran pegawai tersebut membengkak, sementara pendapatan tidak naik.

  1. Menurunkan minat menabung

Inflasi akan membuat minat menabung kebanyakan orang berkurang karena nilai uang yang terus menurun. Saat inflasi, pendapatan dari bunga tabungan relatif lebih kecil, di sisi lain nasabah juga harus membayar biaya administrasi tabungannya.

  1. Mempengaruhi kemampuan ekspor negara

Meningkatnya inflasi dapat menyebabkan biaya ekspor jauh lebih mahal. hal tersebut akan meningkatkan harga dari suatu produk ekspor, sehingga daya saing produk tersebut di negara tujuan ekspor bisa menurun. Akibatnya, hal ini bisa menurunkan devisa negara.

Penulis (+Roni Banase)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *