Wakil Rektor IAKN Kupang, Dr. Maryon Daniamaputra Pattinaja, Ph.D. menekankan peran psikologi dalam mendampingi tumbuh kembang anak belum banyak disorot secara luas.
Kupang | Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang melalui Program Studi Psikologi Kristen, Fakultas Ilmu Sosial Keagamaan Kristen (FISKK), menghelat kuliah umum bertajuk “Kesehatan Mental Anak, Investasi Bangsa: Mencegah Stunting dengan Pola Asuh Positif” pada Kamis, 26 Juni 2025 di area outdoor theatre IAKN Kupang.
Kegiatan ini menghadirkan pembicara utama Dian Lestari Anakaka, S.Psi., M.Psi., Psikolog, dan diikuti oleh 250 peserta yang terdiri dari mahasiswa Program Studi Psikologi Kristen, perwakilan mahasiswa dari program studi lain di lingkungan FISKK, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kristen (FKIPK), Fakultas Seni Keagamaan Kristen (FSKK), serta para dosen dan tenaga kependidikan.
Hadir dalam kegiatan ini antara lain Wakil Rektor I IAKN Kupang, Dr. Maryon Daniamaputra Pattinaja, Ph.D. mewakili rektor membuka kegiatan secara resmi, Dekan FISKK Dr. Yenry A. Pellondou, M.Si. Ketua Jurusan Ilmu Sosial Keagamaan Kristen Devi N. Sheldena, S.Psi., M.Psi. Psikolog, Kasubak Akademik, Koordinator Prodi Psikologi Yuvine M. C. Noach, M.Si. serta civitas akademika lingkup Program Studi Psikologi.
Dr. Maryon menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kuliah umum ini. Ia menilai tema yang diangkat sangat relevan dan penting, tidak hanya bagi mahasiswa Psikologi, tetapi juga bagi para orang tua dan masyarakat luas.
“Ini merupakan bentuk nyata kontribusi IAKN Kupang, khususnya Program Studi Psikologi Kristen, dalam membangun kesadaran kolektif mengenai pentingnya pola asuh positif sebagai bagian dari upaya menanggulangi stunting dan memperkuat kesehatan mental anak. Ini adalah investasi jangka panjang yang strategis demi masa depan bangsa,” ungkapnya.
Ia juga menekankan bahwa peran psikologi dalam mendampingi tumbuh kembang anak belum banyak disorot secara luas. Meski perhatian terhadap gizi anak semakin meningkat, penting juga menyoroti aspek kesehatan mental dan pola asuh yang mendukung perkembangan anak secara utuh.
“Anak-anak adalah masa depan kita. Maka, membangun masa depan berarti mempersiapkan mereka sejak dini, baik secara fisik, mental, maupun sosial,” tekan Dr. Maryon.
Sementara itu, Ketua Panitia Gusti Yohanis Sette, M.Si., dalam laporannya menjelaskan bahwa kegiatan ini dilatarbelakangi oleh masih tingginya angka stunting di Indonesia, yang berdampak bukan hanya pada pertumbuhan fisik, tetapi juga pada perkembangan kognitif, sosial, dan emosional anak.
“Stunting memiliki faktor penyebab yang kompleks, termasuk gizi yang tidak seimbang, pola pengasuhan yang kurang optimal, serta rendahnya kesadaran orang tua terhadap kebutuhan tumbuh kembang anak. Dalam konteks ini, pola asuh positif menjadi salah satu kunci pencegahan yang efektif,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa mahasiswa, sebagai bagian dari generasi Z, merupakan calon orang tua dan agen perubahan yang memiliki peran strategis dalam menyampaikan pesan-pesan kesehatan kepada masyarakat.
Menurutnya, kegiatan ini ditujukan bagi seluruh mahasiswa Program Studi Psikologi Kristen, mahasiswa lintas program studi yang tertarik pada isu parenting dan kesehatan anak, serta dosen dan tenaga kependidikan. Output yang diharapkan adalah meningkatnya kesadaran peserta tentang pentingnya pola asuh positif dan keterkaitan
Adapun tujuan utama dari kegiatan ini adalah:
- Meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang pentingnya kesehatan mental anak dalam kaitannya dengan pencegahan stunting.
- Menggali peran psikologi dan pola asuh dalam mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
- Mendorong kesadaran mahasiswa sebagai calon orang tua dan pendidik untuk menerapkan pola asuh positif.
- Membuka ruang diskusi akademik antara mahasiswa dan praktisi psikologi dalam isu kesehatan anak.(*)
Penulis (*Daud Nubatonis)