Soal Ijazah Palsu, Jokowi Sindir Kalau Tak Gaduh, Ia Justru Dirugikan!

Loading

Meski begitu, isu ini kembali mencuat setelah Jokowi dua kali dilaporkan ke pihak kepolisian oleh ahli forensik digital, Rismon Sianipar, dan sejumlah alumni UGM.

 

Solo | Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), akhirnya buka suara terkait polemik yang terus bergulir soal dugaan ijazah palsu yang menyeret namanya. Dalam pernyataan terbarunya, Jokowi justru memberikan respons bernada santai dan penuh sindiran terkait kehebohan isu tersebut.

“Ya kalau gaduh terus ada yang merasakan itu keuntungan bagi saya, ya jangan gaduh. Nanti saya tidak diuntungkan kalau tidak gaduh ya kan, adem ayem, ya saya mungkin bisa dirugikan,” kata Jokowi kepada wartawan di rumahnya di Solo, Jumat, 1 Agustus 2025.

Jokowi meminta agar masyarakat tak terus mempermasalahkan isu ijazah palsu yang berkali-kali dilaporkan ke polisi dan terus disorot media.

“Ya oleh sebab itu jangan gaduh (kasus ijazah palsu),” lanjut Jokowi.

Meski begitu, isu ini kembali mencuat setelah Jokowi dua kali dilaporkan ke pihak kepolisian oleh ahli forensik digital, Rismon Sianipar, dan sejumlah alumni UGM.

Laporan pertama berkaitan dengan dugaan penyebaran informasi bohong terkait video dialog Jokowi dengan Kasmudjo saat reuni Fakultas Kehutanan UGM pada 2017. Sementara laporan kedua menyangkut dugaan skripsi palsu yang menyeret Jokowi dan Rektor UGM, Prof. Ova Emilia.

Tak lama setelah itu, Jokowi terlihat menghadiri reuni Fakultas Kehutanan UGM pada Sabtu, 26 Juli 2025. Namun kehadiran Jokowi justru memicu spekulasi baru. Pasalnya, ia tak mengenakan kaus biru seperti peserta lain, melainkan tetap memakai kemeja putih lengan panjang khasnya.

Namun, Jokowi sempat menunjukkan baju biru berkerah seperti yang dikenakan rekan-rekannya dalam reuni, seolah ingin membantah tudingan yang menyebut dirinya hanya “setting-an”.

Jokowi pun tampak heran karena seluruh aspek kehidupan kampusnya terus dipertanyakan.

“Semua kok diragukan, ijazah diragukan, skripsi diragukan, KKN diragukan, teman diragukan, apalagi yang mau disampaikan,” ucapnya dengan nada kesal.

Polemik ijazah palsu ini tampaknya masih jauh dari selesai. Namun, lewat pernyataannya, Jokowi tampaknya berusaha membalikkan tekanan publik menjadi ironi politik yang justru menguntungkan dirinya di tengah kegaduhan yang ada.(*)

Sumber (*/melihatindonesia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *