Listyo Sigit mengingatkan agar masyarakat tidak lengah atau terpecah karena provokasi yang dapat menggagalkan cita-cita menuju Indonesia maju.
Jakarta | Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyerukan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di tengah dinamika sosial-politik yang terjadi.
Pada sambutannya pada acara doa bersama dan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Lapangan Presisi Polda Metro Jaya, Minggu, 7 September 2025, ia menegaskan bahwa merawat Indonesia adalah tanggung jawab semua elemen masyarakat.
Listyo mengingatkan bahwa sejarah bangsa Indonesia pernah diwarnai masa penjajahan ketika rakyat dipecah belah. Namun berkat semangat perjuangan, kemerdekaan berhasil diraih dan Indonesia berdiri sebagai negara kesatuan.
Menurutnya, keberagaman suku, agama, adat, dan budaya justru menjadi kekuatan besar jika dipelihara dalam semangat persatuan.
Kapolri menekankan, momentum bonus demografi harus dimanfaatkan untuk membawa Indonesia menuju negara maju.
Ia mengingatkan agar masyarakat tidak lengah atau terpecah karena provokasi yang dapat menggagalkan cita-cita tersebut.
Polri, tegasnya, akan tetap berada di garda terdepan menjaga persatuan, kondusivitas, dan keamanan masyarakat.
Ia juga menegaskan, situasi kamtibmas yang kondusif menjadi fondasi pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan stabilitas keamanan, pemerintah dapat bekerja optimal dan pembangunan bisa berjalan. Hal ini, kata Listyo, merupakan cita-cita bersama seluruh rakyat Indonesia.
Acara doa bersama dan peringatan Maulid Nabi itu dihadiri 6.316 undangan dari berbagai elemen, mulai pejabat TNI-Polri, tokoh agama, komunitas masyarakat, hingga organisasi kemasyarakatan.
Ustadz Adi Hidayat dan KH Zulfa Mustofa mengisi ceramah dan doa penutup. Kapolri juga menyerahkan santunan secara simbolis kepada delapan anak yatim dari total 400 penerima bantuan.(*)
Sumber (*/ragam)