Sentuhan Kasih Prodi Psikologi IAKN Kupang: Terapi Inklusif di SLB Oelamasi

Loading

Devi Sheldena menyampaikan PKM ini menerapkan dua pendekatan terapi, yaitu Doodle Art Therapy dan Dance Therapy, yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan motorik halus dan kasar siswa secara menyenangkan dan inklusif.

 

Kupang | Program Studi Psikologi Kristen Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang menghelat pengabdian kepada masyarakat (PKM) di Sekolah Luar Biasa (SLB) Oelamasi, Kabupaten Kupang, dengan tema pelatihan doodle art therapy dan dance therapy terhadap kemampuan motorik.

Kegiatan ini menjadi wujud nyata pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi serta bentuk kepedulian terhadap anak-anak berkebutuhan khusus pada Jumat—Sabtu, 26—27 September 2025.

Pada kesempatan itu, Devi Sheldena sebagai penanggung jawab kegiatan menyampaikan PKM ini menerapkan dua pendekatan terapi, yaitu doodle art therapy dan dance therapy, yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan motorik halus dan kasar siswa secara menyenangkan dan inklusif.

“Melalui coretan dan gerakan sederhana, kami ingin membantu anak-anak belajar sambil mengekspresikan diri. Terapi ini sekaligus menjadi bentuk kasih dan empati kami sebagai bagian dari masyarakat,” ujar Devi.

Menurutnya pendekatan doodle art therapy ini untuk mengajak anak-anak menggambar secara bebas, melatih koordinasi mata dan tangan, serta memperkuat kontrol motorik halus. Sementara itu, dance therapy menggunakan gerakan ritmis untuk membantu siswa meningkatkan keseimbangan, koordinasi tubuh, dan kepercayaan diri.

“Lewat coretan sederhana dan gerakan ritmis, anak-anak bisa belajar sambil bermain, sekaligus melatih motorik mereka. Ini bukan sekadar terapi, tapi juga bentuk kasih dan kepedulian kami,“ tuturnya.

Ia menyatakan bahwa SLB Oelamasi dipilih karena siswa-siswinya memiliki kondisi yang beragam dan memerlukan pendekatan khusus, terutama dalam pengembangan kemampuan motorik halus dan kasar. Ia juga menjelaskan bahwa melalui terapi seni doodle, anak-anak diajak mengekspresikan diri secara bebas sambil melatih koordinasi mata dan tangan. Sedangkan terapi gerak atau dance dinilai dapat membantu meningkatkan keseimbangan tubuh serta rasa percaya diri siswa.

“Kami memilih SLB Oelamasi karena siswa di sini memiliki beragam kondisi yang membutuhkan pendekatan khusus, terutama dalam pengembangan kemampuan motorik halus dan kasar. Melalui terapi seni doodle, anak-anak bisa mengekspresikan diri secara bebas sambil melatih koordinasi mata dan tangan. Sementara itu, terapi gerak atau dance membantu mereka meningkatkan keseimbangan tubuh dan rasa percaya diri,” ujarnya.

Lebih lanjut pelatihan ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan keterampilan praktis kepada guru, orang tua, serta siswa SLB mengenai penerapan terapi melalui seni dan gerak sebagai salah satu strategi dalam pengembangan kemampuan motorik. Selain itu, pelatihan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dalam menyusun dan melaksanakan kegiatan belajar yang lebih adaptif dan menyenangkan.

Dengan melibatkan berbagai pihak, mulai dari dosen, mahasiswa, guru hingga orang tua, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif secara berkelanjutan bagi pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus. Prodi Psikologi Kristen IAKN Kupang berkomitmen terus hadir dan berkontribusi bagi masyarakat, khususnya di wilayah terpencil seperti Kabupaten Kupang.(*)

Penulis (*/Daud Nubatonis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *