Selama ini, PLN tidak bisa melayani masyarakat di sana karena memang terkait izin wilayah usaha yang dipegang oleh PT Mikro Kisi sehingga jika sudah dialihkan wilayah usaha, maka PLN akan segera merealisasikan pembangunan jaringan listrik ke desa-desa tersebut.
Waingapu | Kebutuhan akan hadirnya listrik di suatu daerah secara kontinu itulah yang di harapkan oleh semua warga masyarakat, demikian halnya dengan masyarakat 5 desa dan 1 dusun di Kabupaten Sumba Timur yaitu Desa Tawui, Desa Lailunggi, Kecamatan Pinu Pahar juga Desa Pramadita, Desa Tandula Jangga, dan Desa Praiwitu serta satu dusun, yakni Dusun Nggongi di Kecamatan Karera akan segera terwujud. Hal ini terungkap saat pertemuan Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Sumba (PLN UP3 Sumba) dengan Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur di kantor Bupati Sumba Timur pada Senin, 28 April 2025.
Pada pertemuan tersebut, Manager PLN UP3 Sumba menyampaikan kepada bupati dan wakil bupati hasil rapat dengan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (DJK) Kementerian ESDM pada Rabu, 23 April 2025 yang menyepakati bahwa wilayah usaha (Wilus) kelistrikan yang selama ini dikelola oleh PT Mikro Kisi yang berada di Kabupaten Sumba Timur akan segera dialihkan ke PLN. Wilayah tersebut meliputi lima desa dan satu dusun, yakni Dusun Nggongi dan telah direncanakan oleh PLN melalui Program Listrik Desa dan Listrik Dusun (Lisdes/Lisdus) dibangun jaringan listrik pada tahun 2026—2027.
Nikolas Denis Adrian Manager PLN UP3 Sumba menyampaikan sesuai hasil rapat dengan DJK telah disepakati bahwa Wilus Mikro Kisi yang ada di Sumba akan segera dialihkan ke PLN. DJK sangat mengharapkan agar proses transisi dapat berjalan lancar. “Kami dari PLN juga berupaya agar sebagian wilayah bisa direalisasikan lebih awal, seperti Dusun Nggongi, dan Desa Tandula Jangga jika memungkinkan secara anggaran,” ujarnya.
Nikolas juga menambahkan PLN berharap adanya sinergi dengan pemerintah daerah, khususnya dalam hal proses penyambungan listrik bagi masyarakat terkhusus masyarakat prasejahtera. “Kami mohon dukungan Pemda agar dapat berkolaborasi dalam upaya proses penyambungan baru listrik (PB) diwilayah-wilayah tersebut,” tandasnya.
Menanggapi hal tersebut ,Umbu Lili Pekuwali, ST., MT., Bupati Sumba Timur menyatakan kesiapan mendukung penuh rencana tersebut dalam upaya percepatan Rasio Elektrifikasi (RE) Sumba Timur. “Kami akan mengupayakan penganggaran penyambungan listrik melalui dana desa, khusus untuk calon pelanggan dari masyarakat kurang mampu. Bagi warga yang mampu, kami imbau untuk melakukan pembayaran biaya penyambungan secara mandiri,” pintanya.
Sebagai tindak lanjut, PLN akan mengirimkan daftar calon pelanggan berdasarkan survei awal kepada Pemkab Sumba Timur untuk dilakukan pendataan ulang. Proses ini akan melibatkan kepala desa setempat serta dilakukan sosialisasi bersama.
General Manager PLN UIW NTT, Fransiskus Eko Sulistyono menyambut baik akan rencana pengalihan wilayah usaha kelistrikan yang ada di Sumba Timur. ”Tentu kami mendukung setiap kebijakan pemerintah melalui DJK untuk pengalihan wilayah usaha kelistrikan yang sebelumnya dikelola oleh PT Mikro Kisi di Sumba Timur. Selama ini PLN tidak bisa melayani masyarakat di sana karena memang terkait izin wilayah usaha, sehingga jika sudah dialihkan wilayah usaha maka PLN akan segera merealisasikan pembangunan jaringan listrik ke desa-desa tersebut, namun tentu melalui proses secara bertahap,” ujarnya.
Lebih Lanjut Eko menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Bupati Sumba Timur atas dukungan untuk penyambungan listrik untuk masyarakat di wilayah-wilayah tersebut.
Upaya ini menjadi bagian dari komitmen bersama untuk mempercepat pemerataan akses listrik di wilayah terpencil dan mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat Sumba Timur, sekaligus menjadi langkah nyata dalam mewujudkan keadilan energi bagi seluruh rakyat Indonesia.(*)
Sumber (*/tim PLN UIW NTT)