Belu–NTT, Garda Indonesia | Guna memutuskan mata rantai penyebaran Covid–19 di Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Bupati Belu, dr. Taolin Agustinus, Sp.PD – KGEH, FINASIM., didampingi Wakil Bupati Belu, Drs. Aloysius Haleserens, M.M. bersama Plt. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Johanes Andes Prihatin, S.E., M.Si. Asisten Administrasi Umum, Drs. Alfredo Pires Amaral memimpin langsung patroli Brigade Gugus Tugas Covid–19 untuk mengimbau penerapan protokol kesehatan terpadu kepada masyarakat Kota Atambua pada Jumat, 9 Juli 2021.
Bupati Belu mengungkapkan, saat ini Indonesia menyandang angka nomor 1 sedunia akibat peningkatan Covid–19 baik angka penularan, kesakitan maupun angka kematian; tingkat hunian rumah sakit pun semuanya tinggi. “Jadi kita berkomitmen mengatasi Covid–19 di Kabupaten Belu dengan tetap melakukan sosialisasi dan mengimbau kepada masyarakat agar taat 5 M dan 3 T,” ujar Bupati Belu dalam rapat evaluasi di lantai I Kantor Bupati, usai patroli brigade keliling Kota Atambua.

Pemerintah daerah melalui dinas kesehatan, imbuh Bupati dr. Taolin, akan melakukan tes kesehatan secara bertahap bagi masyarakat. Selain itu, pemerintah juga akan menyiapkan alat tes secukupnya, membangun kerja sama dengan seluruh puskesmas dan rumah sakit agar bisa menjangkau seluruh masyarakat di Kabupaten Belu. “Ini merupakan ketetapan WHO, ketetapan pemerintah Indonesia, ketetapan Gugus Tugas Nasional, bahwa ketika melakukan tes secara masif maka kita akan tahu berapa banyak masyarakat Belu yang terinfeksi, dan selanjutnya diisolasi supaya jangan tersebar,” tandasnya.
Pasien Covid–19 yang meninggal, lanjut Agus Taolin, disebabkan oleh keterlambatan dibawa ke fasilitas kesehatan. “Karena, 80 persen infeksi Covid–19 itu sembuh, kurang dari 5 persen yang berat, dan kurang dari 1—2 persen yang meninggal. Oleh karena itu, kita mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik tetapi juga tidak boleh abaikan. Mari kita bersama–sama saling mendukung menumbuhkan kesadaran masyarakat agar orang Belu tidak mati sia–sia hanya karena mengabaikan imbauan prokes,” ajak Bupati Belu.
Bupati Belu berterima kasih kepada Forkompimda, Satgas Covid–19 dan dinas- dinas terkait atas kerja sama dalam gerakan sosialisasi, mengimbau secara persuasif kepada masyarakat sebagai salah satu langkah untuk memerangi penularan Covid–19. (*)
Sumber berita + foto: kominfobelu
Editor: (*/Herminus Halek)