PABRIK & BANK SAMPAH, Solusi dari SPK untuk Kota Kupang

Loading

Kota Kupang | Persoalan sampah di Kota Kupang sudah menjadi momok yang sangat menakutkan. Betapa tidak, setiap hari sampah yang dihasilkan warga Kota Kupang mencapai 233 ton.

Sampah – sampah ini belum bisa ditangani dengan maksimal, sehingga tidak jarang terdapat onggokan sampah di tepi jalan. Belum lagi tempat pembuangan akhir (TPA) Alak sudah penuh dan mulai menggunung. Jika tidak segera diurus, maka akan berdampak buruk pada wajah kota dan kesehatan masyarakat.

Melihat persoalan ini, calon Gubernur NTT, Simon Petrus Kamlasi, saat berkampanye di kelurahan Oesapa, kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, Selasa malam, 22 Oktober 2024 mengatakan, sampah harus ditangani dengan serius.

“Kota Kupang adalah wajah NTT, karena itu harus rapi dan bersih,” tegas SPK.

Calon Gubernur nomor urut 3 (tiga) ini mengatakan, sampah harus diubah menjadi barang tang bernilai ekonomis.

“Kalau sampah sudah memiliki nilai ekonomi maka orang tidak akan buang sampah sembarangan, malah orang bisa berebutan sampah kalau ada harganya,” ungkap SPK.

Untuk membuat sampah memiliki nilai ekonomis, lanjut SPK, maka harus ada pabrik pengolahan sampah. “Jika kami (SIAGA) mendapat mandat dari rakyat menjadi gubernur dan wakil gubernur NTT, maka kami akan bangun pabrik pengolahan sampah,” tekannya.

Jika sudah ada pabrik, maka masyarakat sudah tidak lagi membuang sampah sembarang tempat. “Sampah plastik, limbah rumah tangga dan lainnya akan dipilah dan dibeli untuk kemudian diolah menjadi produk yang bernilai ekonomis,” jelas SPK.

Dengan demikian, akan tumbuh Bank Sampah di setiap kelurahan sehingga memudahkan warga untuk menjual sampahnya.

“Dengan adanya pabrik sampah akan memberi multiplier effect, yakni penyerapan tenaga kerja, peningkatan ekonomi masyarakat dan wajah kota Kupang menjadi lebih indah,” terang SPK.(*)

Sumber (*/tim media SIAGA)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *