Nyala listrik menjadi pemecut semangat belajar ratusan siswa yang terdampak. Proses ini terlaksana berkat kolaborasi erat antara PLN ULP Larantuka dan Yayasan Cakra Abhipraya Responsif.
Lewotobi | Saat tantangan pasca-bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, PT PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui Unit Layanan Pelanggan (ULP) Larantuka mendukung pemulihan masyarakat. Sinergi ini terwujud dalam penyediaan listrik di dua sekolah darurat, yakni SD Inpres Jongwolor dan SD Katolik Kemiri, yang berlokasi di Desa Konga, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, 17 Juli 2025.
Penyalaan listrik menjadi pemecut bagi ratusan siswa yang terdampak. Proses ini terlaksana berkat kolaborasi erat antara PLN ULP Larantuka dan Yayasan Cakra Abhipraya Responsif.
Manager ULP Larantuka, Swarjana Purnawirawan Arya, mengungkapkan rasa bangganya atas peran PLN dalam misi kemanusiaan ini. “Penyalaan listrik di sekolah hari ini menjadi simbol harapan baru bagi generasi muda, menyalakan semangat belajar anak-anak kita.” ujarnya.
Senada dengan itu, Kepala SD Inpres Jongwolor menyampaikan rasa terima kasih mendalam. “Hadirnya listrik memberikan semangat baru bagi anak-anak untuk melanjutkan pendidikan. Dengan alat bantu belajar yang kini bisa kami manfaatkan, proses belajar mengajar akan jauh lebih efektif. Terima kasih PLN sudah sigap untuk penyalaan listrik ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala SD Katolik Kemiri, Tersia Angela Leba, bersyukur atas bantuan yang bukan sekadar fasilitas, tetapi menjadi sumber semangat baru bagi anak-anak untuk terus belajar dan berjuang di tengah keterbatasan ini.
Dari Yayasan Cakra Abhipraya Responsif, Sania menyampaikan apresiasi atas respons cepat dan kolaborasi yang terjalin dan menjadi bentuk gotong royong yang nyata dan sangat berarti, memungkinkan sekolah darurat ini segera menikmati listrik untuk mendukung proses belajar para korban erupsi.
General Manager PLN UIW NTT, F. Eko Sulistyono, menegaskan bahwa langkah ini merupakan bentuk nyata peran aktif PLN dalam misi kemanusiaan dan keberlanjutan pendidikan.
“Kami berharap dapat membangkitkan kembali semangat dan masa depan anak-anak. PLN akan terus mendukung pemulihan fasilitas pendidikan dan fasilitas umum lainnya yang terdampak bencana,” pungkasnya.
Penyalaan listrik ini membuktikan bahwa di tengah tantangan akibat bencana alam, harapan untuk masa depan pendidikan anak-anak tetap menyala. PLN hadir tidak hanya untuk menerangi ruang, tetapi juga hati dan semangat anak-anak bangsa.(*)
Sumber (*/tim PLN UIW NTT)