BUMDes Holoama Rote Ndao Siap Jadi Pusat Perdagangan Beras

Loading

Kades Holoama berharap BUMDes Fiafangga dapat berkembang sebagai motor penggerak ekonomi desa, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan kesejahteraan warga.

 

Rote | Pemerintah Desa Holoama, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, bersama pendamping desa menghelat pelatihan peningkatan kapasitas pengelolaan badan usaha milik desa (BUMDes) Fiafangga pada Jumat, 22 Agustus 2025 di Balai Desa Holoama. Kegiatan ini diikuti oleh pengurus BUMDes, perangkat desa, serta mahasiswa KKN

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kapasitas pengurus BUMDes Fiafangga dalam mengelola unit usaha desa secara profesional, transparan, dan berkelanjutan. Materi yang diberikan meliputi manajemen kelembagaan, perencanaan usaha, akuntasi keuangan, serta strategi pengembangan potensi lokal yang ada di Desa Holoama.

Kepala Desa Holoama, Melkianus Bessie, dalam sambutannya menyampaikan bahwa keberadaan BUMDes Fiafangga diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi dalam perdagangan padi dan beras di desa merupakan komoditas utama yang dihasilkan masyarakat desa Holoama, sehingga BUMDes harus hadir sebagai lembaga ekonomi desa yang mampu memberikan solusi bagi petani, khususnya dalam hal pemasaran dan stabilitas harga.

“Selama ini, petani kita bekerja keras menghasilkan padi, namun sering terkendala dalam pemasaran. Melalui BUMDes ini, kita ingin menghadirkan sistem perdagangan padi dan beras yang lebih adil, transparan, dan memberi manfaat langsung kepada masyarakat desa,” ujarnya.

Ia juga menekankan bahwa pelatihan ini menjadi langkah penting untuk meningkatkan kapasitas pengurus BUMDes Fiafangga agar mampu mengelola perdagangan padi dan beras secara profesional, mulai dari pengolahan pascapanen, pengemasan, hingga distribusi ke pasar yang lebih luas.

“BUMDes Fiafangga Desa Holoama harus menjadi pusat perdagangan padi dan beras yang dapat dipercaya, bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga mampu menembus pasar luar. Dengan begitu, nilai tambah dari hasil panen petani bisa kembali dinikmati oleh masyarakat desa sendiri,” tambahnya.

Kades Holoama pun berharap usai pelatihan ini, BUMDes dapat berkembang sebagai motor penggerak ekonomi desa, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan kesejahteraan warga.

Perlu diketahui, penjualan beras per bulan dapat mencapai 2.500 kg dengan keuntungan rata-rata sebesar Rp35 juta.

Sementara itu, narasumber dari Program Pembangunan dan Pembwrdayaan Masyarakat Desa (P3MD), Filadelfia Fia menekankan pentingnya inovasi dalam menjalankan BUMDes. Ia menyampaikan bahwa keberhasilan BUMDes tidak hanya bergantung pada modal, tetapi juga pada manajemen yang baik dan keterlibatan aktif masyarakat.

“P3PD hadir untuk memperkuat tata kelola pemerintahan desa sekaligus mendukung pembangunan ekonomi desa. BUMDes menjadi instrumen penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui usaha yang dikelola dengan baik, salah satunya perdagangan beras,” jelasnya.

Melalui pelatihan ini, diharapkan BUMDes Desa Holoama mampu meningkatkan kapasitas kelembagaan dan bisnis, sehingga dapat berkembang sebagai motor penggerak ekonomi desa serta contoh bagi desa-desa lain di wilayah sekitarnya.(*)

Penulis (*/Daud Nubatonis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *