CIRMA menempatkan keadilan iklim sebagai elemen utama dalam membangun green economy. Di Timor Barat, persoalan akses terhadap air bertani dan sumber daya alam lainnya sangat erat dengan kerentanan sosial-ekonomi.
Timor | Salah satu langkah konkret CIRMA dalam mewujudkan ekonomi hijau adalah melalui pengembangan pertanian ekologi. CIRMA mendorong praktik-praktik agroekologi, penggunaan pupuk organik, serta pemanfaatan eco-enzyme sebagai solusi lokal untuk meningkatkan kesuburan tanah, mengurangi limbah organik, dan menekan ketergantungan pada pupuk kimia. Inovasi eco-enzyme yang digerakkan komunitas tidak hanya mendukung dekarbonisasi, tetapi juga memperkuat kemandirian petani.
Pada perspektif green economy, pendekatan ini mencerminkan prinsip “doing more with less” – menghasilkan nilai ekonomi dan sosial yang lebih besar, sambil meminimalkan jejak karbon dan kerusakan ekologis. Praktik-praktik ekologi berbasis komunitas juga menciptakan lapangan kerja baru, peluang kewirausahaan sosial, dan menggerakkan ekonomi sirkular di tingkat desa.
Keadilan iklim dan tata kelola air berbasis komunitas
CIRMA juga menempatkan keadilan iklim sebagai elemen utama dalam membangun green economy. Di Timor Barat, persoalan akses terhadap air bertani dan sumber daya alam lainnya sangat erat dengan kerentanan sosial-ekonomi. Melalui inisiatif tata kelola air berbasis komunitas, CIRMA memperjuangkan hak masyarakat atas air secara adil, setara, dan berkelanjutan.
Pendekatan ini tidak hanya memastikan kebutuhan dasar terpenuhi, tetapi juga membuka peluang ekonomi produktif yang lebih hijau, seperti pertanian berbasis irigasi hemat air, pengelolaan DAS partisipatif, dan usaha mikro yang bergantung pada sumber daya air. Dengan demikian, tata kelola air bukan sekadar urusan teknis, tetapi juga strategi membangun fondasi green economy yang berpihak pada komunitas rentan.
Pendidikan iklim dan transformasi pengetahuan
Ekonomi hijau hanya dapat terwujud bila ada perubahan paradigma dalam pengelolaan sumber daya. CIRMA, bekerja sama dengan BMKG, menginisiasi Sekolah Lapang Iklim (SLI) yang memperkuat literasi iklim petani kecil. Melalui SLI, petani belajar membaca data iklim, memprediksi cuaca, dan merancang pola tanam yang lebih adaptif.

Peningkatan kapasitas ini tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga mengurangi risiko gagal panen dan kerugian ekonomi. SLI menjadi jembatan antara ilmu pengetahuan modern dan kearifan lokal, yang pada akhirnya memperkuat posisi petani dalam transisi menuju green economy. Pengetahuan yang dimiliki komunitas menjadi modal sosial untuk mendorong perubahan sistem pangan dan sistem ekonomi yang lebih resilien.
Kolaborasi global untuk ekonomi hijau lokal
Transisi menuju ekonomi hijau membutuhkan kolaborasi lintas batas. CIRMA menyadari pentingnya dukungan global dalam mengakselerasi perubahan di tingkat lokal. Kemitraan dengan Climate Justice Resilience Fund (CJRF) adalah contoh nyata bagaimana solidaritas global menopang gerakan lokal. Inisiatif CJRF tidak hanya memberikan dukungan finansial, tetapi juga memperkuat posisi CIRMA dalam jejaring global keadilan iklim dan ekonomi hijau.
Dukungan semacam ini penting agar transformasi yang dilakukan komunitas petani kecil di Timor Barat tidak berjalan sendiri, tetapi menjadi bagian dari gerakan global menuju dunia yang lebih adil dan berkelanjutan. Dengan adanya kolaborasi ini, CIRMA mampu menghubungkan inovasi lokal dengan agenda global, serta memastikan bahwa green economy benar-benar berakar pada kebutuhan masyarakat di akar rumput.
Menuju community-driven green economy
CIRMA meyakini bahwa green economy hanya dapat terwujud jika dikendalikan dan digerakkan oleh komunitas. Transisi hijau yang hanya berpusat pada teknologi atau investasi besar berisiko melupakan suara masyarakat kecil. Oleh karena itu, pendekatan community-driven change menjadi prinsip utama dalam setiap program CIRMA.
Komunitas petani kecil di Timor Barat bukan hanya penerima manfaat, tetapi menjadi aktor utama yang memimpin perubahan. Dengan memperkuat kapasitas mereka, membangun jaringan kolektif, dan membuka akses ke sumber daya, CIRMA memastikan bahwa green economy tidak hanya menjadi jargon, melainkan realitas hidup sehari-hari masyarakat desa.(*)
Sumber (*/tim CIRMA)