Manager PLN UP3 Kupang, Nikolas Denis Adrian, yang mewakili PLN UIW NTT, menyampaikan kesiapan PLN mendukung penuh pembangunan Sentra Industri Garam Nasional (SIGN) di Rote Ndao.
Kupang | PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Nusa Tenggara Timur menegaskan komitmen penuhnya untuk mendukung kawasan Sentra Industri Garam Nasional (SIGN) di Kabupaten Rote Ndao. Hal ini disampaikan dalam acara sosialisasi program yang dihadiri oleh berbagai pihak terkait, menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mewujudkan proyek strategis ini.
Acara yang berlangsung pada Rabu, 23 Juli 2025 di Kupang ini dihadiri oleh Dirjen Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Irjen. Pol. Drs. Victor Gustaaf Manoppo, M.H., Bupati Rote Ndao, perwakilan Kanwil BPN Provinsi NTT, dan tim dari PLN.
Saat sambutannya, Dirjen KKP Irjen. Pol. Drs. Victor Gustaaf Manoppo, M.H. menjelaskan bahwa SIGN merupakan bagian dari upaya strategis pemerintah untuk memenuhi kebutuhan garam industri nasional.
“Proyek ini sedang diproses menjadi proyek strategis nasional (PSN). Selain itu, kami berharap kawasan ini dapat menciptakan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat pesisir, khususnya para petambak garam lokal,” ungkapnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Victor Manoppo menekankan pentingnya ketersediaan infrastruktur pendukung seperti listrik, jalan, dan pelabuhan.
Menanggapi hal tersebut, Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (PLN UP3) Kupang, Nikolas Denis Adrian, yang mewakili PLN UIW NTT, menyampaikan kesiapan PLN mendukung penuh pembangunan SIGN di Rote Ndao.
“Untuk mempercepat proses perencanaan, kami membutuhkan data teknis yang lengkap, seperti Detail Engineering Design (DED), kebutuhan daya, dan target waktu pembangunan,” jelasnya sembari menambahkan bahwa PLN akan segera melakukan survei dan kajian teknis di lapangan.
General Manager PLN UIW NTT, F. Eko Sulistyono, turut memperkuat pernyataan tersebut dengan menekan PLN sangat siap mendukung SIGN, apalagi PKS sudah ditandatangani. “Namun, kami memerlukan koordinasi dan komunikasi yang intensif serta dukungan dari pemerintah dan masyarakat setempat agar pembangunan jaringan listrik berjalan lancar,” tegasnya.
Menurut KKP, proses konstruksi SIGN ditargetkan dimulai pada Agustus 2025 dan diharapkan beroperasi penuh pada tahun 2026. Untuk memastikan proyek berjalan sesuai rencana, KKP dan PLN sepakat membentuk tim koordinasi bersama yang akan mengawal pelaksanaan perjanjian kerja sama (PKS) yang telah disepakati.
Dengan sinergi kuat antara KKP, PLN, Kementerian ATR/BPN, dan Pemerintah Kabupaten Rote Ndao, pemerintah optimistis bahwa SIGN akan menjadi motor penggerak ekonomi baru di NTT, sekaligus menjadi tonggak penting dalam mewujudkan swasembada garam nasional untuk kemandirian ekonomi.(*)
Sumber (*/tim PLN)