Akademisi Kemendikti Saintek Edukasi Program INTAN di Desa Oenif Nekamese

Loading

Program ini merupakan buah pemikiran Dosen Prodi Peternakan Universitas Nusa Cendana, Ir. Grace Maranatha, M.Si., IPM, ASEAN Eng dan Asri Apriana Widu, S.ST., M.Pt. serta dari Prodi Pertanian Universitas Timor, Dr. M M. Endah Mulat Satmalawati, STP.

 

Kupang | Upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan di Nusa Tenggara Timur (NTT), terus dilakukan melalui berbagai inovasi. Salah satunya via program INTAN UNTUK DESA (Integrasi Tani-Ternak untuk Desa Edukasi, Sehat, Sejahtera) yang dilaksanakan di Desa Oenif Kecamatan Nekamese Kabupaten Kupang.

Program ini merupakan buah pemikiran Dosen Prodi Peternakan Universitas Nusa Cendana, Ir. Grace Maranatha, M.Si., IPM, ASEAN Eng dan Asri Apriana Widu, S.ST., M.Pt. serta dari Prodi Pertanian Universitas Timor, Dr. M M. Endah Mulat Satmalawati, STP.

Program ini didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat di bawah Ditjen Riset dan Pengembangan (Ditjen Risbang) Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi Untuk Diterapkan.

Selain itu, program ini dirancang untuk menjawab tantangan rendahnya kesejahteraan masyarakat pedesaan di Pulau Timor yang masih minim pengetahuan terkait inovasi teknologi serta menggantung hidup pada budidaya di sektor pertanian, pola budidaya yang masih bersifat monokultur antara usaha tani dan ternak, serta persoalan iklim karena Pulau Timor merupakan daerah lahan kering beriklim kering.

Mengusung konsep integrasi, para akademisi mendorong masyarakat mengelola usaha tani dan ternak secara terpadu, ramah lingkungan, sekaligus menghasilkan nilai tambah ekonomi. Tak hanya itu, penggunaan teknologi irigasi tetes dan pemupukan otomatis menggunakan injector (fertigation system) semakin mempermudah budidaya karena menghemat tenaga, efisien air dan pupuk sehingga akan meningkatkan minat masyarakat dan adopsi teknologi untuk memperbaiki ekonomi rumah tangga.

Adapun tahapan kegiatan dimulai dari persiapan dan sosialisasi, dilanjutkan pelatihan budidaya hortikultura, pengolahan pakan fermentasi, pemanfaatan limbah ternak menjadi pupuk organik cair dan padat. Inovasi teknologi yang diterapkan ini didukung dengan pelatihan, manajemen usaha dan pendampingan.

Para akademisi Kemendikti Saintek saat memantau progres pertanian dengan dukungan Program INTAN UNTUK DESA. Foto : tim PKM

Ketua Tim Program, Ir, Grace Maranatha, M.Si, IPM, ASEAN Eng, memaparkan kini masyarakat merasakan perubahan nyata. “Hasil panen hortikultura meningkat hingga 25 persen, minat masyarakat naik 80 persen setelah aplikasi teknologi, dan limbah ternak kini bisa diolah menjadi pupuk organik cair dan padat sehingga akan menghemat biaya produksi, dan dapat memberikan tambahan ekonomi rumah tangga karena laku dijual. Yang lebih membanggakan, Kepala Desa Oenif, ibu rumah tangga dan remaja berperan sangat aktif mengelola” ungkapnya.

Kepala Desa Oenif, Metusalak Limau, menyampaikan apresiasi dan harapan besar terhadap keberlanjutan program ini. “Kami sudah lama mendambakan teknologi seperti ini. Kehadiran irigasi tetes, bank pakan, dan pengolahan limbah benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat. Kami berkomitmen untuk mengadopsi teknologi ini pada lahan yang lebih luas, yakni sekitar 10 hektar, dengan komoditas mentimun, pare, kol, cabai rawit, dan tomat,” tegasnya.

Kades Metusalak Limau pun yakin hasilnya pertanian akan jauh lebih besar dan mampu meningkatkan kesejahteraan warga desa. Lebih dari itu, masyarakat juga semakin kompak melalui penguatan kelembagaan kelompok tani-ternak. Produk desa kini memiliki identitas branding “Desa Edukasi, Sehat, Sejahtera” sebagai strategi untuk menembus pasar lokal maupun online.

Metusalak Limau menandaskan dalam waktu dekat, sekitar akhir Oktober 2025, pihaknya bersama para akademisi dan masyarakat bakal melakukan panen perdana.

Berbekal keberhasilan ini, program INTAN UNTUK DESA diharapkan dapat menjadi model pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan, bahkan direplikasi ke desa-desa lain di NTT. Selain meningkatkan produksi dan pendapatan, program ini juga memperkuat partisipasi masyarakat lintas generasi dalam menjaga lingkungan sekaligus membangun ekonomi desa.

Tak ayal, aliran ucapan terima kasih pun beriringan mengalir kepada DPPM Ditjen Risbang Kemdiktisaintek, sebagai penyandang dana.(*)

Sumber (*/tim PKM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *