Kupang, Garda Indonesia | Saat ini, wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) masih berada di periode musim hujan. Bibit siklon tropis 99S terpantau di Laut Timor yang membentuk daerah pertemuan atau perlambatan angin (konvergensi) Laut Timor. Sistem ini juga menginduksi peningkatan kecepatan angin di wilayah NTT. Suhu muka laut di NTT masih cukup hangat, dan gelombang equatorial Rossby terpantau di kepulauan Nusa Tenggara.
Dengan disampaikan Kepala Stasiun Meteorologi El Tari BMKG Kupang, Agung Sudiono Abadi, S.Si. dalam rilis resminya pada Jumat, 25 Februari 2022. Menurutnya, seluruh wilayah di NTT berpotensi hujan ringan hingga lebat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat.
Kondisi tersebut, urai Sudiono, masih mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan-awan hujan di NTT dengan kondisi cuaca hujan ringan hingga sedang yang terjadi sporadis, dapat disertai petir dan angin kencang.
“Waspada potensi dampak hujan dan angin kencang yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, banjir rob (banjir di wilayah pesisir), tanah longsor, pohon tumbang, jalanan licin, dan sambaran petir. Khusus untuk daerah bertopografi curam/bergunung/tebing patut waspada akan potensi longsor dan banjir bandang pada saat terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang terjadi dalam durasi yang panjang,” terangnya.
Secara gamblang, Kepala Stasiun Meteorologi El Tari BMKG Kupang ini menyampaikan bahwa pada Sabtu, 26 Februari 2022, daerah yang berpotensi terdampak yakni Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Ende, Sikka, Flores Timur, Lembata, Alor, Belu, Malaka, TTU, TTS, Kabupaten Kupang, Kota Kupang, Rote, Sabu, Sumba Tengah, dan Sumba Barat.
“Dan pada Minggu, 27 Februari 2022, seluruh wilayah NTT berpotensi angin kencang,” ungkapnya.
Ia pun mengimbau masyarakat yang hendak memperoleh informasi cuaca terkini, Stasiun Meteorologi El Tari Kupang membuka layanan informasi cuaca 24 jam dan dapat menghubungi ke: telepon (0380)881613; Whatsapp: 081139404264.
Penulis dan Editor (+roni banase)