Ende, Garda Indonesia | Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) menegaskan bahwa Bank NTT harus mampu menjadi motor penggerak atau lokomotif bagi kebangkitan perekonomian NTT, terutama pada sektor UMKM.
Karena itu, setiap pimpinan daerah dan Bank NTT harus mampu bekerja sama dengan baik sehingga masyarakat bisa dipermudah dalam mengakses modal usaha.
Penegasan ini disampaikan Gubernur VBL saat meresmikan Kantor Fungsional Bank NTT Moni di Kecamatan Moni, Kabupaten Ende pada Senin, 11 April 2022.
“Untuk itu saya minta agar ke mana pun Bupati atau Wakil Bupati pergi harus ditemani oleh Kepala Cabang Bank NTT di masing-masing kabupaten sehingga ketika ada masyarakat yang membutuhkan modal untuk usaha bisa langsung dieksekusi. Usahakan supaya Kepala Cabang Bank NTT di kabupaten itu tidak boleh duduk di kantor. Dia harus bersama dengan bupati dan wakil bupati di lapangan,” tegas VBL.
Ia mengatakan, desain ekonomi ke depan untuk sektor riil akan bertumpu pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Saat ini bank-bank di seluruh dunia sudah berkiblat untuk pengembangan UMKM.
Untuk mengangkat setiap kekayaan alam dan potensi lokal yang ada di masing-masing wilayah maka UMKM harus menjadi perhatian semua pihak untuk dibantu dalam berbagai hal termasuk mempermudah akses keuangan.
“UMKM harus bisa mengangkat local resources atau kekayaan alam yang ada di setiap daerah sehingga ekonomi rakyat akan berjalan. Ekonomi rakyat itulah yang akan menjadi penyangga ekonomi daerah dan penyangga ekonomi negara. Dan ini adalah mimpi Bapak Presiden Joko Widodo. Nah, di situlah manfaat Bank NTT hadir di tengah-tengah masyarakat untuk memudahkan mereka dalam mengakses keuangan,” kata mantan Ketua Fraksi NasDem DPR RI tersebut.
Gubernur VBL menekankan setiap tahun capital flight atau uang keluar dari NTT mencapai Rp 13 triliun. Itu semua merupakan belanja untuk memenuhi kebutuhan termasuk barang yang semestinya bisa diproduksi oleh UMKM jika mereka dilatih secara profesional.
Ia mencontohkan, untuk membeli sampo saja ada Rp15 miliar uang keluar dari NTT. Padahal ada bahan-bahan yang bisa diproduksi oleh UMKM untuk menjadi sampo.
“Kita harus bangga jika kita memakai produk dalam daerah kita sendiri. Presiden selalu tegaskan untuk bangga dengan buatan dalam negeri. Saya minta kalau bisa UMKM yang ada di Ende harus bisa bikin sampo sendiri. Mungkin tidak sebaik yang kita beli dari buatan pabrik di Jawa, tapi jika kita mencintai produk sendiri, maka suatu saat kita akan punya produk yang tidak kalah kualitas dari daerah lain,” pungkas Gubernur VBL.
Direktur Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, pada saat yang sama mengatakan, kehadiran Kantor Fungsional Bank NTT Moni seturut dengan Undang-Undang Perbankan maupun Peraturan OJK, yang mengatur bahwa yang disebut bank umum konvensional ada beberapa kategori, yakni kantor pusat, kantor cabang, kantor cabang pembantu dan kantor fungsional.
“Seiring dengan peraturan OJK yang baru, maka tidak ada lagi kantor kas dan Kantor Unit Simpan Pinjam Desa (USPD). Kantor fungsional itu berfungsi untuk melakukan intermediasi bank yaitu menghimpun dan menyalurkan dana,” jelas Alex.
Dikatakannya, kehadiran kantor Bank NTT dalam skala fungsional selaras dengan program Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, yakni membangkitkan UMKM yang ada di setiap daerah di NTT.
Kehadiran kantor fungsional Bank NTT, kata Alex, salah satu fungsi intermediasinya adalah menyalurkan kredit pada sektor UMKM.
“Pandemi telah membuktikan bahwa UMKM telah teruji memiliki daya tahan, daya tumbuh dan daya saing untuk menopang pembangunan ekonomi di Kabupaten Ende, Provinsi NTT, bahkan Indonesia. Kehadiran bank ini bagi pemerintah memiliki dua fungsi yaitu fungsi untuk mengendalikan dan fungsi untuk menstabilkan pertumbuhan ekonomi dan kekuatan ekonomi,” katanya.
Bagi masyarakat, kata Alex, kehadiran kantor fungsional Bank NTT adalah pendekatan pelayanan dalam jasa perbankan. Demikian juga dalam dunia usaha, tentu kehadiran bank di sebuah wilayah akan sangat membantu dalam mengakses keuangan.
“Pembangunan akan berjalan dengan baik jika ada kolaborasi dan partisipasi semua pihak dalam memanfaatkan berbagai potensi yang ada dalam sebuah daerah,” pungkas Alex.
Alex menjelaskan, dengan diresmikannya kantor fungsional Bank NTT Moni, maka sudah ada 222 jaringan Bank NTT untuk seluruh wilayah NTT. Sementara untuk wilayah Kabupaten Ende, kantor fungsional Bank NTT Moni adalah jaringan yang ke-14.
“Kita memiliki tekad yang kuat agar Bank NTT akan hadir di setiap titik yang potensial untuk membantu akselerasi gerakan kebangkitan NTT menuju sejahtera. Hal ini akan tercapai apabila semua pihak, yakni masyarakat, pemerintah, dunia usaha dan perbankan bersama-sama bekerja keras dan bekerja cerdas sehingga apa yang menjadi mimpi bersama yakni NTT Bangkit, NTT sejahtera akan tercapai,” tutup Alex.
Untuk diketahui, terobosan yang luar biasa dilakukan oleh Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dalam membangkitkan semangat dan harapan agar perekonomian masyarakat NTT menjadi lebih baik dan membebaskan masyarakat dari belenggu rentenir, maka Pemerintah Provinsi NTT bersama OJK Provinsi NTT dan Bank NTT mendesain suatu skema pembiayaan yang diberi nama Kredit Mikro Merdeka. Merdeka dari bunga, merdeka dari agunan dan merdeka dari rentenir, sehingga memudahkan para pelaku usaha mikro dalam memperoleh permodalan dengan mudah, murah dan cepat.(*)
Sumber (*/den/hms)