Oknum Pegawai Bank Pemerintah di NTT Cabuli 8 Anak Laki-laki

Loading

Masyarakat diimbau waspada menjaga anaknya supaya terhindar dari kejahatan pedofilia, apalagi sesama jenis yang semakin marak di NTT.

 

Larantuka | Aksi bejat diduga dilakukan oleh seorang oknum pegawai bank pemerintah di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Oknum pegawai bank tersebut dikenal berinisial AR diduga mencabuli 8 (delapan) anak laki-laki.

Masyarakat diimbau waspada menjaga anaknya supaya terhindar dari kejahatan pedofilia, apalagi sesama jenis yang semakin marak di NTT.

Akibat dugaan pencabulan oleh oknum pegawai bank BUMN itu, maka salah satu anak laki-laki dari 8 (delapan) anak berinisial J kini mengalami trauma psikis. Hal itu disampaikan ayahnya, semenjak kasus mencuat, anaknya lebih banyak menyendiri di dalam kamar dan jarang berinteraksi dengan teman dan keluarga termasuk ayah dan ibunya.

Kepada awak media pada Rabu malam, 30 April 2025, ayah korban J menyampaikan keprihatinannya terhadap tumbuh kembang anaknya, ia berharap jika terbukti terduga pelaku AR bisa dihukum sesuai perbuatannya.

Ayah korban J mengungkapkan bahwa sosok terduga pelaku pencabulan AR memang sangat dekat dan dermawan dengan anak-anak. Ia pun sangat menyesalkan kejadian yang menimpa anaknya bersama 7 (tujuh) temannya.

Dibeberkan ayah korban J, anaknya dan salah satu temannya sudah menjadi korban dugaan pencabulan sebanyak 4 (empat) kali tatkala pergi bermain playstation (PS) di rumah pelaku AR.

Terpisah, Polres Flores Timur telah menerima laporan dari para korban yang didampingi oleh orang tuanya dan telah dibuatkan laporan polisi di SPKT pada tanggal 27 dan 28 April 2025.

Humas Polres Flores Timur pun membenarkan telah terjadi dugaan pencabulan atau pelecehan seksual anak di Larantuka, Flores Timur, dengan korban sebanyak 8 orang anak laki-laki yang terjadi pada tahun 2024 dan 2025. Dan diduga dilakukan oleh pelaku berinisial AR.

Saat ini, kasus tersebut telah ditangani dan diproses oleh unit PPA Satuan Reskrim Polres Flores Timur.(*)

Sumber (*/tim media/Ama Boro Huko)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *