Pelantikan ini dihelat sepuluh hari setelah Robert Francis Prevost resmi terpilih sebagai penerus mendiang Paus Fransiskus. Acara itu sekaligus akan menandai dimulainya masa kepausan resmi Paus Leo XIV.
Vatikan | Robert Francis Prevost usai resmi terpilih sebagai penerus mendiang Paus Fransiskus, maka dilakukan pengukuhan dalam misa pelantikan dengan nama Paus Leo XIV dilaksanakan di Lapangan Santo Petrus Basilika, Vatikan, pada Minggu, 18 Mei 2025.
Misa itu akan dimulai pada pukul 10.00 waktu Vatikan atau pukul 15.00 Waktu Indonesia Barat (WIB).
Pelantikan ini dihelat sepuluh hari setelah Robert Francis Prevost resmi terpilih sebagai penerus mendiang Paus Fransiskus. Acara itu sekaligus akan menandai dimulainya masa kepausan resmi Paus Leo XIV.
Dikutip dari Reuters, Minggu, 18 Mei 2025, para pemimpin dunia juga dijadwalkan akan menghadiri pelantikan tersebut. Beberapa di antaranya, yakni Wapres AS JD Vance, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Kanselir Jerman Friedrich Merz, PM Kanada Mark Carney, PM Australia Anthony Albanese, hingga PM Prancis Francois Bayrou.
Kemudian, tokoh dunia lain yang dijadwalkan ikut menghadiri misa pelantikan itu adalah Raja Felipe dari Spanyol, Pangeran Edward dari Inggris, Raja Philippe dari Belgia, hingga Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen serta tokoh lainnya.

Ribuan umat Katolik dan peziarah dari berbagai belahan dunia dipastikan turut hadir dalam misa pelantikan ini.
Hidup sederhana Paus Leo XIV
Paus Leo XIV dikenal sebagai sosok yang hidup sederhana dan dekat dengan umat, mirip dengan Paus Fransiskus. Ia sering terlihat berjalan kaki, tanpa pengawalan, dan bahkan menyempatkan diri untuk minum kopi bersama umat setelah misa pagi. Kesederhanaannya ini membuatnya dicintai oleh banyak orang.
Paus Leo XIV juga dikenal peduli terhadap kaum miskin dan tertindas. Ia menunjukkan kepedulian yang nyata dengan mengunjungi dapur umum di berbagai wilayah miskin, bahkan saat pandemi COVID-19 melanda. Sikapnya yang membumi dan peduli ini mencerminkan semangat reformasi yang dicanangkan oleh Paus Fransiskus.
Paus Leo XIV memilih untuk tinggal di pinggiran Peru, di wilayah dengan banyak orang miskin, meskipun lahir di negara maju. Ia menolak hidup mewah dan memilih gaya hidup yang sederhana, sejalan dengan semangat Ordo Agustinian yang menekankan kehidupan bersama dan pelayanan kepada orang miskin.
Ia pun dikenal sebagai sosok yang dekat dengan masyarakat dan selalu berusaha menjangkau orang yang membutuhkan.(*)
Sumber (*/ragam/vaticannews)