Dokter Andre : Kelor Bantu Perempuan Susah Hamil Penderita PCOS

Loading

Kelor, ungkap dokter Andre Hartanto, membantu memperbaiki profil hormon dan fungsi resistensi insulin, yang kemudian menurunkan kadar hormon androgen.

 

Denpasar | Spesialis Kebidanan & Kandungan, dr. Andree Hartanto, Sp.OG. pada sesi Kongres Obstetri dan Ginekologi Indonesia (KOGI) ke-19 dihelat pada 17–23 Juli 2025 di Bali; memaparkan hasil penelitiannya tentang potensi tanaman kelor (Moringa Oleifera) memperbaiki kesehatan reproduksi, khususnya pada perempuan penderita sindrom ovarium polikistik atau Polycystic Ovary Syndrome (PCOS).

Kongres bertema “Advancements in Maternal and Reproductive Health Through Technology, Digital Innovations, and Education” ini menjadi ajang pertukaran pengetahuan dan pembaruan inovasi di bidang kesehatan ibu dan reproduksi di Indonesia.

Penelitian yang dilakukan dokter Andre Hartanto, kelor membantu memperbaiki sensitivitas dan fungsi insulin, yang kemudian menurunkan kadar hormon androgen—hormon yang biasanya meningkat berlebihan pada perempuan penderita PCOS.

“PCOS sekitar 80 persen menyebabkan infertilitas atau kemandulan pada perempuan. Kelor memperbaiki profil hormon dengan resistensi insulin,” urai dokter Andre Hartanto saat dihubungi pada Rabu malam, 23 Juli 2025.

Perlu diketahui, kandungan gizi daun kelor (per 100 g) yakni energi 64 kkal, protein 9,4 g, lemak 1,4 g, karbohidrat 8,3 g, serat 2,0 g, kalsium 185 mg, fosfor 112 mg, zat besi 4,0 mg, vitamin A (Beta Karoten) 6.780 mcg, vitamin C 220 mg, vitamin E 448 mcg, vitamin B1 (Tiamin) 0,25 mg, vitamin B2 (Riboflavin) 0,66 mg, vitamin B3 (Niasin) 2,2 mg, kalium 259 mg, dan magnesium 42 mg.

Penelitian dokter Andre Hartanto ini juga diperkuat oleh analisis data dari sejumlah kajian meta-analisis yang membuktikan kelor mampu memperbaiki profil hormon pasien PCOS secara ilmiah dan medis.

Pada penelitian terhadap hewan coba tikus yang diberikan makanan kelor sebanyak 500 mg hingga 2 gram per hari selama 2 (dua) minggu menunjukkan profil sel telur jauh lebih baik dibandingkan dengan tak menerima asupan kelor. “Kondisi menunjukkan bahwa pada pasien PCOS itu pembentukan folikel terganggu, maka kelor berfungsi memperbaiki kerja insulin dan bersifat anti inflamasi,” beber dokter Andre sembari menyampaikan bahwa pada pasien PCOS mempunyai kelebihan hormon androgen, saat diberikan kelor, maka kadar hormon androgen akan turun.

Penelitian ini membuktikan efikasi kelor terbukti secara medis melalui penelitian meta analisis memperbaiki profil hormon yang memperbaiki kerja insulin yang menurunkan kadar hormon androgen pada pasien PCOS.

Penelitian ini juga membuka peluang pemanfaatan kelor sebagai terapi alami pendamping bagi pasien PCOS, khususnya dalam menangani gangguan hormonal dengan pendekatan yang aman dan berbasis bukti ilmiah.

Cara konsumsi kelor untuk mendukung kesuburan

Para calon ibu atau perempuan dengan kasus PCOS dapat mengonsumsi kelor dengan beragam cara. Berikut acuannya :

Teh kelor, seduh 1 sendok teh daun kering tiap pagi dan sore;

• Sayur bening kelor, masak daun muda kelor dengan jagung/wortel;

• Bubuk kelor, campurkan 1 sendok teh ke dalam air hangat, jus, atau madu;

• Kapsul kelor, konsumsi sesuai anjuran.

Adapun manfaat Kelor untuk perempuan yang sulit hamil antara lain:

1. Kaya antioksidan. Daun kelor mengandung vitamin A, C, dan E serta flavonoid yang tinggi. Membantu menetralkan radikal bebas yang bisa merusak sel telur dan sistem reproduksi wanita.

2. Menyeimbangkan hormon. Kandungan senyawa fitonutrien dalam kelor membantu mengatur hormon estrogen dan progesteron. Ini penting untuk siklus menstruasi yang teratur dan ovulasi yang sehat.

3. Meningkatkan kualitas nutrisi tubuh. Protein, zat besi, dan kalsium dalam kelor menutrisi tubuh secara keseluruhan, termasuk organ reproduksi. Zat besi mencegah anemia yang bisa memengaruhi ovulasi.

4. Mendukung fungsi rahim. Senyawa dalam kelor seperti isothiocyanate dan quercetin bersifat anti-inflamasi, membantu mengatasi peradangan ringan pada rahim atau saluran reproduksi.

5. Mengatasi PCOS dan gangguan menstruasi. Bagi perempuan dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS) ringan, kelor membantu menurunkan kadar gula darah dan memperbaiki resistensi insulin, yang sering menjadi akar gangguan ovulasi.

Penulis (+roni banase/ragam)

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *