Sebagai politisi, Kwik Kian Gie aktif di PDI-Perjuangan dan turut memberi warna dalam berbagai kebijakan ekonomi nasional.
Jakarta | Kabar duka datang dari dunia ekonomi dan politik Indonesia. Ekonom senior sekaligus mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Kwik Kian Gie, meninggal dunia dalam usia 90 tahun pada Senin malam, 28 Juli 2025 pukul 22.00 WIB. Jenazah disemayamkan di rumah duka Sentosa, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Prosesi kremasi akan dilaksanakan secara tertutup pada Kamis, 31 Juli 2025, dan hanya dihadiri keluarga inti sebagai bentuk penghormatan terakhir.
Kabar ini pertama kali disampaikan oleh mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, Senin malam.
“Selamat jalan, Pak Kwik Kian Gie. Ekonom, pendidik, nasionalis sejati. Mentor yang tak pernah lelah memperjuangkan kebenaran. Yang berdiri tegak di tengah badai, demi kepentingan rakyat dan negeri. Indonesia berduka,” tulis Sandiaga dalam pesannya yang menyentuh hati.
Kwik Kian Gie lahir di Juwana, Pati, Jawa Tengah, pada 11 Januari 1935. Sosoknya dikenal luas sebagai tokoh ekonomi yang vokal, tajam dalam analisis, dan konsisten membela kepentingan rakyat.
Ia pernah menjabat sebagai Menko Ekuin pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (1999–2000), serta menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional sekaligus Kepala Bappenas pada periode 2001–2004.
Sebagai politisi, Kwik aktif di PDI-Perjuangan dan turut memberi warna dalam berbagai kebijakan ekonomi nasional.
Di luar pemerintahan, ia juga memberikan kontribusi penting dalam bidang pendidikan dengan mendirikan Institut Bisnis dan Informatika Indonesia, sebagai bentuk pengabdiannya terhadap peningkatan kualitas SDM Indonesia.
Kepergian Kwik Kian Gie meninggalkan duka mendalam, terutama bagi mereka yang selama ini menjadikannya panutan dalam integritas dan keteguhan prinsip.(*)
Sumber (*/melihatindonesia)