Juan Reza Tabolabale, Dari Kuli Hingga Jadi Musisi Terkenal

Loading

Pada Minggu, 17 Agustus 2025, Istana Republik Indonesia akan menjadi panggung istimewa bagi Juan Reza feat Jacson Zeran, dan Diva Aurel yang akan membawakan lagu Tabolabale dalam perayaan 80 Tahun Kemerdekaan Indonesia.

 

Ende | Nasib Juan Reza berubah total setelah lagu “Pica-Pica” yang ia ciptakan viral di media sosial belum lama ini. Ditambah lagi dengan nangkringnya lagu “Tabola Bale” di tangga teratas musik nasional.

Beberapa lagu lain yang turut membesarkan namanya antara lain Nona NTT, Ubur-Ubur Ikan Lele, Nyong Timur, dan lagu lainnya seperti Nona Minang, Dansa, Tunggu Kaka Pulang, Elele 2 serta Jamila.

Simak video Juan Reza Tabolabale saat pembukaan pameran pembangunan di Kota Kupang NTT pada 11 Agustus 2025: https://www.instagram.com/reel/DNaWpTqToEp/?igsh=YnNtcGQ1NGkwNWtp

Dan pada Minggu, 17 Agustus 2025, Istana Republik Indonesia akan menjadi panggung istimewa bagi Juan Reza feat Jacson Zeran, dan Diva Aurel yang akan membawakan lagu Tabola Bale dalam perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Namanya kini jadi buah bibir pencinta musik modern. Ia mulai banyak diundang manggung di beberapa kota hingga tembus televisi nasional, bahkan panggung hiburan internasional.

Pemuda berdarah Ende Lio ini memiliki suara yang khas, lirik yang sederhana, seakan melekat dengan budaya Timur yang menjadi asal-usulnya.

Siapa sangka, pria hitam manis yang lahir dan besar di Batam ini dulunya bekerja sebagai kuli bangunan di kota satelit tersebut. Ia berpindah dari satu bangunan ke bangunan lainnya sebagai kernek, tanpa modal sekolah pertukangan. Hanya ada modal nekat untuk mengubah nasib dan membiayai ekonomi keluarganya yang perantauan.

Bagai durian runtuh, nasib Juan Reza perlahan berubah setelah ia “tanam kaki” untuk tetap aktif bermusik di sela-sela pekerjaan kuli. Lagu-lagunya mulai dilirik dan suaranya disukai. Hingga suatu waktu ditawarkan Toton Caribo ke Jogya untuk berkolaborasi dan berkarya.

Di sanalah ia mulai menemukan jalan menuju tangga kesuksesan. Perlahan lagu-lagunya mulai dikenali hingga booming bagai meteor.

Ia menciptakan lagu-lagu yang memadukan unsur khas budaya timur Indonesia dengan musik modern, beberapa beat lagunya bahkan terinspirasi dari suara-suara saat ia bekerja sebagai kuli bangunan di kota Batam.

Juan Reza percaya pada satu hal: cita-cita yang besar bukanlah khayalan, tapi memiliki makna yang mendalam untuk mengubah hidup lebih baik. Dengan cita-cita kita terus belajar, berusaha.

Seiring popularitasnya, ia tak lupa memperdalam ilmu melalui pendidikan formal. Ia pun berhasil lulus dari salah satu kampus terbaik di Indonesia, Universitas Sanata Dharma Jogyakarta. Gelar mungkin hanyalah pajangan. Tapi Juan Reza memaknai gelar sebagai belajar tanpa batas, sebuah seruan untuk terus berkontribusi.

Di tengah bangkitnya musik Timur berkat algoritma media sosial semisal Tiktok, nama Juan Reza kini mendapatkan tempat yang tinggi di hati netizen. Banyak yang merindukan dan menantikan karyanya.(*)

Sumber (*/nttmenyala + ragam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *