Kupang, Garda Indonesia | Penataan Taman Muara Abu di Kelurahan Oesapa Barat, Kecamatan Kelapa Lima lebih dikembangkan pemerintah pada tahun 2023. Bahkan Politeknik Negeri Kupang (PNK) melalui Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) dengan program pengabdian kepada masyarakat (PKM) yang bersumber dari dana Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, memberikan bantuan kepada masyarakat berupa pendampingan, pelatihan, sarana dan prasarana penunjang bagi pelaku usaha kecil.
Kini, Kelurahan Oesapa Barat merupakan salah satu desa binaan pengabdian masyarakat – Politeknik Negeri Kupang, sehingga pada program pemberdayaan wilayah tahun 2023—2025 dijadikan lokus kegiatan untuk membenahi masalah prioritas yang belum terselesaikan berupa aspek pariwisata, lingkungan, ekonomi, produksi-teknologi, pendidikan dan sosial-budaya.
Tim pemberdayaan masyarakat pemukiman kumuh untuk meningkatkan kualitas hidup melalui pengembangan potensi lokal berbasis teknologi terapan di Kelurahan Oesapa Barat berskema pemberdayaan berbasis wilayah Politeknik Negeri Kupang tahun 2023 diketuai oleh Petrisia Widyasari Sudarmadji, S.Kom., M.Si. Jhon Arnoldus Wabang,ST.T., M.Eng. I Wayan Adi Putra Ariawan, SST.Par.,M.Par. Edwin P.D. Hattu, ST., M.Si. dan melibatkan mitra, Dina Maria, S.T., M.M. dari Universitas Karya Dharma.
Tim kolaborasi ini pun selama 3 (tiga) tahun menerapkan dan mengaplikasikan hasil riset tim pengusul Politeknik Negeri Kupang yang sesuai dengan urgensi kebutuhan masyarakat di wilayah kelurahan binaan Oesapa Barat; memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi mitra dengan pendekatan secara holistik berbasis riset multi disiplin tim pengusul yaitu kepakaran ilmu lingkungan, pariwisata, teknik mesin dan teknik informatika; membantu dan mendukung program pemerintah dalam membangun masyarakat dan masalah wilayah untuk menyukseskan terlaksananya program RPJMD/Des Pemkot Kupang.
Selain itu, meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dalam aspek pariwisata, lingkungan, ekonomi, produksi, pendidikan dan sosial budaya; memperkuat sinergi perguruan tinggi dengan Pemkot Kupang, CSR dan lintas dinas terkait dalam pembangunan wilayah Oesapa Barat.
Adapun metode pendekatan yang digunakan adalah transfer teknologi, pengetahuan dan pemantauan perkembangan mitra. Luaran yang ditargetkan yakni penerapan teknologi tepat guna, peningkatan keterampilan berpikir (soft-skill) mitra, terbentuknya pokdarwis, tercapainya paket wisata edukasi, dan terlatihnya kelompok usaha masyarakat serta pokdarwis melalui pelatihan/workshop.
Petrisia Widyasari Sudarmadji dan tim menemukan masalah-masalah prioritas pada tahun pertama (2023) di Oesapa Barat di antaranya pariwisata dan lingkungan, rendahnya pemberdayaan masyarakat melalui kepariwisataan dari permukiman kumuh menjadi obyek wisata baru; dan permasalahan sampah yang dipicu oleh perilaku membuang sampah tidak pada tempatnya serta kondisi geografis Oesapa mengakibatkan sampah setempat, sampah kiriman dari laut dan sampah kiriman dari lereng bukit yang menjadi sumber tersumbatnya drainase dan menjadikan kawasan ini kumuh.
Di samping itu, terdapat keterbatasan teknologi tepat guna untuk penanganan sampah plastik dan kelompok masyarakat belum terlatih menggunakan peralatan teknologi. Menilik kondisi ini, berdasarkan hasil riset tim yang bermitra dengan Kelurahan Oesapa Barat, maka Politeknik Negeri Kupang memberikan bantuan berupa 1 (satu) unit mesin pencacah sampah plastik bertenaga surya.
Penyerahan mesin pencacah sampah bertenaga surya diserahkan oleh Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Kupang, Dr. Deddy Lasfeto, S.T., M.T. kepada Pengelola TPS 3 R Kelurahan Oesapa Barat, Yakobis Henuk didampingi Lurah Oesapa Barat, Christian F. Chandra, S.H. pada Senin pagi, 25 September 2023.
Dr. Deddy Lasfeto mewakili Direktur Politeknik Negeri Kupang, menyampaikan terima kasih atas kerja sama terjalin dengan Kelurahan Oesapa Barat dan memberikan apresiasi atas diterimanya inovasi-inovasi, penelitian dan pengabdian dari tim dosen PNK.
Dr. Deddy Lasfeto juga menekankan bahwa alat yang diciptakan (mesin pencacah sampah plastik bertenaga surya, red) dapat memberikan nilai tambah bagi warga Oesapa Barat. “Harga hasil olahan dari sampah plastik dapat meningkatkan harga jual daripada dijual langsung,” ujarnya.
Dr. Deddy Lasfeto pun meminta pihak kelurahan dan pengelola TPS 3 R agar dapat mendukung termasuk memelihara mesin pencacah sampah plastik karena ke depan masih ada lagi bantuan-bantuan lain untuk pemberdayaan masyarakat di Oesapa Barat.
Lurah Oesapa Barat, Christian Chandra mengungkapkan, masih menjadi budaya masyarakat membuang sampah ke sungai yang berdampak pada menumpuknya sampah terutama sampah plastik yang dapat merusak ekosistem mangrove.
Christian Chandra pun mengucapkan terima kasih atas atensi dari Politeknik Negeri Kupang yang memberikan bantuan mesin pencacah sampah plastik yang dapat membantu mengurai sampah plastik yang menumpuk.
“Dengan adanya mesin ini dapat membantu mengatasi masalah sampah plastik dan masyarakat bisa mengelola sampah plastik,” tandasnya seraya mengajak pengelola TPS 3 R Kelurahan Oesapa Barat agar terus melakukan koordinasi dengan Politeknik Negeri Kupang.
Sementara itu, Pengelola TPS 3 R Kelurahan Oesapa Barat, Yakobis Henuk berharap semoga dengan adanya mesin pencacah sampah plastik dapat bermanfaat membersihkan lingkungan dan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.
“Wilayah Oesapa Barat selalu memperoleh kiriman sampah plastik saat musim hujan,” tandasnya seraya berharap ke depan Politeknik Negeri Kupang dapat membantu mesin pembuat biji plastik.
Penulis (+Roni Banase)