PNK Bantu & Tata Kawasan Kumuh Muara Abu Jadi Spot Wisata

Loading

Kupang, Garda Indonesia | Muara Abu merupakan salah satu lokasi kawasan kumuh di Kelurahan Oesapa Barat, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Penduduk Muara Abu rata-rata berprofesi sebagai Nelayan, Buruh Bangunan, Tukang Kayu maupun Tukang Batu (pekerjaan pesisir, red).

Penataan kawasan kumuh Muara Abu dilaksanakan sejak tahun 2018 oleh pemerintah kota Kupang (Pemkot Kupang) dengan membenahi dan mengubah kawasan dengan membangun tanggul, jalan lingkungan konstruksi hotmix, jalan pesisir, drainase, dan pengelolaan sampah. Kementerian PUPR pun membantu sarana fasilitas umum maupun tanaman di Taman Muara Abu yang berbatasan dengan wisata Mangrove. Lokasi wisata ini pun bakal menjadi salah satu titik atau spot wisata di Kota Kupang.

Penataan Taman Muara Abu bakal lebih dikembangkan pemerintah pada tahun 2023. Bahkan Politeknik Negeri Kupang (PNK) melalui Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) dengan program pengabdian kepada masyarakat (PKM) yang bersumber dari dana Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, memberikan bantuan kepada masyarakat berupa pendampingan, pelatihan, sarana dan prasarana penunjang bagi pelaku usaha kecil.

Direktur Politeknik Negeri Kupang melalui Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Kupang, Dr. Deddy Lasfeto, S.T., M.T. mengatakan bahwa PNK telah melakukan survei awal sejak Oktober 2022, kegiatan lapangan pada November—Desember 2022, dan P3M memutuskan Muara Abu sebagai lokasi pengabdian kepada masyarakat.

“Kegiatan PKM berupa peningkatan kapasitas SDM, bantuan teknologi tepat guna, pengetahuan manajemen, dan pengadaan sarana dan prasarana pendukung usaha wisata untuk pelaku usaha kecil di Muara Abu. Semua jurusan di PNK, Teknik Mesin, Teknik Sipil, Teknik Elektro, Akuntansi, Administrasi Bisnis, dan Pariwisata, berkontribusi terhadap tema yang sama,” ungkap Dr. Deddy Lasfeto.

Bahkan masyarakat penerima manfaat PKM PNK di Muara Abu, imbuh Dr. Deddy Lasfeto, telah memperoleh manfaat ekonomis. “Mereka (pelaku usaha kecil, red) sangat bersyukur karena mendapatkan peluang peningkatan ekonomi keluarga,” ujarnya sembari menyampaikan peluncuran atau launching PKM PNK pada Kamis sore, 22 Desember 2022 yang ditandai dengan serah terima luaran dari Direktur PNK, Frans Mangngi, S.T., M.Eng kepada Lurah Oesapa Barat, Christian F. Chandra, S.H.

Foto bersama usai penandatanganan berita acara serah terima luaran PKM PNK. Foto : istimewa/tim PNK

Sementara itu, Lurah Oesapa Barat mengatakan bahwa selama ini pelaku usaha kecil (Mama-mama, red) di Muara Abu mau berusaha, namun tak memiliki sarana dan prasarana pendukung usaha kuliner guna mendukung wisata Muara Abu.

“Politeknik Negeri Kupang melihat kondisi tersebut dan membantu dengan melakukan pendampingan, pelatihan, dan memberikan sarana prasarana berupa 7 (tujuh) unit lapak kontainer dagang yang ditempatkan tanah milik pribadi dan umum,” urai Christian Chandra.

Masyarakat dimudahkan dalam berusaha. Christian Chandra pun menekankan kepada masyarakat bahwa dirinya punya tanggung jawab moril kepada Politeknik Negeri Kupang. Dan berharap bantuan dari program PKM tersebut dapat lebih dikembangkan.

Selain itu, tandas Christian Chandra, pelaku usaha di Muara Abu dapat memasarkan produk secara online dan dapat melakukan pembukuan. “Pelaku usaha di Muara Abu dibantu aplikasi dari jurusan Akuntansi PNK dengan memudahkan mereka dapat mengetahui laporan keuangan sendiri hingga terbit faktur pajak,” urainya seraya mengucapkan terima kasih kepada Politeknik Negeri Kupang.

Adapun jenis bantuan PKM dari jurusan-jurusan Politeknik Negeri Kupang sebagai berikut:

  • Teknik Mesin berupa unit bangunan lapak konstruksi baja ringan 3 unit, booth display konstruksi besi holow+bajadek dan aluminium sheet 3 unit, meja cafe konstruksi beli holow + keramik 3 unit, dan kursi cafe konstruksi besi holow+ panel kayu 6 unit;
  • Teknik Sipil berupa meja saji 1 buah, meja lapak 1 buah, wireless 1 buah, papan nama usaha 1 buah, terpal 1 buah, kursi plastik 6 buah, dan unit bangunan lapak konstruksi baja ringan 1 unit;
  • Teknik Elektro berupa mesin vacum dan sealer 1 unit, mesin press plastic sealer 3 unit, plastik sealer 1 rol, plastik bungkusan kemasan 5 pak, blender 2 unit, semen 10 sak, neon box 6 buah, paket lampu hias untuk meja lapak 3 buah, lapak jualan 1 unit, paket lampu penerangan lapak 1 unit, lampu kafe 20 buah, dan kursi plastik 10 buah;
  • Akuntansi berupa kursi berbahan ban 9 buah, meja kaca 2 buah, kursi berbahan galon 4 buah, meja berbahan galon 1 buah, laptop Acer 1 unit, mesin cup sealer 2 unit, blender 2 unit, alat press plastik sealer 2 unit, kompor hock 22 sumbu 1 unit, wajan dan peralatan dapur 1 paket;
  • Administrasi Bisnis berupa kamera digital Canon 1 buah, smartphone android 1 buah, kontainer dagang berbahan aluminium 2 unit, mesin vacum dan sealer 2 unit, plastik sealer 3 rol;
  • Pariwisata berupa tandon air bersih 1.200 liter 3 buah, tempat sampah 2 buah, etalase 6 buah, anakan bunga 10 polibag, pot bunga besar 4 buah, pot bunga sedang 6 buah, papan sapta pesona 1 buah, sapu lidi 6 buah, trash shovel 6 buah, TOA speaker 1 buah.

Penulis (+roni banase)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *