Pertamina Operasikan SPBU 24 Jam di Pulau Sumba

Loading

Waingapu | Saat ini, Pertamina telah mengoperasikan SPBU selama 24 jam di Waingapu, ibu kota kabupaten Sumba Timur untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan akan memberikan imbauan kepada pengelola SPBU lainnya agar beroperasi selama 24 Jam untuk mengantisipasi peningkatan permintaan.

Langkah ini diambil Pertamina pasca- peningkatan mobilitas akibat kampanye Pilkada serentak di 4 (empat) kabupaten Pulau Sumba, sehingga kebutuhan masyarakat akan bahan bakar minyak (BBM) ikut meningkat. Hal tersebut berdampak pada pembelian BBM yang terjadi pada waktu yang bersamaan sehingga mengakibatkan antrean panjang di sejumlah SPBU, itu membuktikan bahwa BBM memiliki peran penting dalam penggerak ekonomi masyarakat.

Demikian terungkap dalam sesi rapat koordinasi dalam rangka menjaga distribusi BBM subsidi tepat sasaran di wilayah Pulau Sumba pada Jumat, 9 Agustus 2024 di aula Kantor Bupati Sumba Timur.

Pemerintah daerah se-daratan Sumba pun optimis dengan dukungan masyarakat dan langkah-langkah taktis antisipasi yang diambil, maka praktik penyalahgunaan BBM bersubsidi dapat ditekan secara signifikan.

Mengakhiri rapat koordinasi tersebut,  Sekda Kabupaten Sumba Timur, Umbu Ngadu Ndamu menyampaikan apresiasinya  kepada Pertamina dalam penyaluran BBM  di Pulau Sumba. ”Kami mengapresiasi usaha Pertamina Patra Niaga Sales Area NTT yang selama ini melakukan pendistribusian guna memenuhi kebutuhan BBM bagi masyarakat.” ucapnya.

Terpisah, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi menyampaikan terkait program “Subsidi  Tepat Pertalite”.

“Sejak Januari 2024 di wilayah NTT telah dilaksanakan penerapan subsidi tepat pertalite, yakni pembelian BBM pertalite bagi kendaraan roda 4 diwajibkan menggunakan QR code subsidi, saat ini tercatat lebih dari 110 ribu pengguna pertalite  di wilayah NTT sudah mendaftar program subsidi tepat,” ujar Ahad.

Terkait penggunaan QR Code untuk pembelian pertalite, Ahad menjelaskan bahwa QR code bukan untuk membatasi pembelian masyarakat yang berhak, namun merupakan upaya pemerintah mengawasi distribusi dengan memanfaatkan teknologi informasi dan mencegah penyalahgunaan BBM bersubsidi.

”Kami juga terus melakukan sosialisasi  agar masyarakat paham dan mendukung program subsidi tepat pertalite ini, harapannya dengan pembelian menggunakan QR code ini pencatatan transaksi BBM bersubsidi lebih transparan serta dapat meminimalisir peluang kecurangan atau penyalahgunaan BBM subsidi di lapangan,” tandas Ahad.(*)

Sumber (*/tim Pertamina Jatimbalinus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *