Pada kondisi kritis Simon Petrus Kamlasi (SPK) tak bisa hadir saat kampanye akbar, panitia telah menyiapkan rencana cadangan atau plan B. SPK bisa hadir secara virtual lewat 3 (tiga) layar besar di panggung kampanye karena kondisi yang memang tidak memungkinkan.
Kupang | Puluhan ribu massa yang memadati lapangan Sitarda Kupang pada Rabu, 13 November 2024 sejak pukul 15:00—23:00 Wita untuk mengikuti kampanye akbar SIAGA (Simon Petrus Kamlasi dan Adrianus Garu) tak mengira SPK, panggilan akrab Simon Petrus Kamlasi dapat hadir menyapa massa yang membludak hingga ke ruas jalan dan menyebabkan kemacetan sepanjang Jalan Timor Raya. Pasalnya, sudah 3 (tiga) hari SPK di daratan Sumba dan tidak bisa terbang ke Kupang lantaran abu vulkanik dari erupsi Gunung Lewotobi menyebar hingga Pulau Sumba.
Sementara, pasangan SPK, calon wakil gubernur, Adrianus Garu memastikan diri tidak bisa hadiri kampanye akbar karena semua bandara di daratan Flores ditutup. Adrianus Garu menyapa puluhan ribu massa simpatisan SIAGA lewat video call pada ketiga layar lebar dari J & D Production. Sapaan dan arahan Andre Garu disambut tepuk tangan meriah.
Waktu sudah menunjukkan pukul 17:20 Wita dan SPK belum juga tiba di panggung kampanye. Rupanya, dalam kondisi yang tidak memungkinkan itu, Simon Petrus Kamlasi tak menyerah. Dia adalah jenderal bintang satu juga punya koneksi. Hanya saja dia tak pernah pamer seperti orang lain.
Purnawirawan jenderal bintang satu ini bisa terbang ke Kupang dalam kondisi sulit dan mendapatkan izin terbang luar biasa. Dia ingin membuktikan bahwa dia juga bukan calon gubernur kaleng-kaleng.
“Dalam kondisi yang sulit saya tidak mau menyerah pada keadaan. Saya tahu ada banyak orang yang menanti saya di sini. Saya sampai terlambat tiba di Kupang karena memang semua bandara di Pulau Sumba ditutup. Ini butuh dukungan orang besar untuk saya bisa sampai di Kupang dan kalau saya ada di hadapan bapak-ibu itu karena saya juga punya koneksi tapi saya tidak mau pamer saja seperti orang lain,” ungkap SPK kepada massa simpatisan.
SPK pun menegaskan dirinya pun dapat menelepon petinggi negeri ini dan memviralkan di media sosial, namun tak dilakukannya. “Saya mau bilang, SPK juga bisa telepon siapa saja, tapi tidak mau sombong untuk pamer,” ujarnya disambut riuh simpatisan yang memadati lapangan Sitarda Kupang.
Suami dari Ester Siregar ini juga menjelaskan, sebelum dirinya menggunakan jalur koneksi yang dimilikinya. SPK telah bolak-balik Waingapu – Tambolaka untuk bisa terbang ke Kupang. Tapi upaya normal itu tidak membuahkan hasil karena kondisi alam yang memaksakan otoritas bandara untuk tidak mengizinkan penerbangan dari Pulau Sumba ke Kupang.
“Saya telah berupaya secara normal tapi memang kondisi tidak mengizinkan dan harus ada upaya luar biasa untuk mendapatkan izin terbang. Itu artinya saya juga memiliki dukungan untuk membangun NTT. Jangan menyerah dengan kesulitan. Saya mau bilang, tampaklah lemah di saat kita kuat dan kuatlah di saat kita lemah. Tuhan tidak tutup mata untuk tujuan yang mulia,” ujar SPK.
Dia juga menyampaikan bahwa dukungan masyarakat di Pulau Sumba sangat luar biasa untuk SIAGA. Semangat itu menyebar ke pelosok-pelosok sehingga arus dukungan merata di semua wilayah untuk SIAGA. Waktu pencoblosan sudah tinggal menghitung hari.
Simon Petrus Kamlasi mengajak semua orang untuk menggunakan hak politiknya secara baik tanpa tergoda dengan politik uang yang nikmatnya cuma sesaat saja. Dia yakin, jika rakyat bersatu, maka NTT akan berubah di bawah kepemimpinan SIAGA.
“Waktu kampanye di lapangan Galatama, Sumba Barat Daya ada puluhan ribu massa yang hadir dan mereka begitu bersemangat mendukung SIAGA untuk memimpin NTT. Sore ini di lapangan Sitarda Kupang, saya kembali melihat massa yang jauh lebih banyak. Ini tanda bahwa rakyat ingin perubahan, karena itu saya ajak kita bersatu padu menyambut kemenangan untuk kita bersama-sama membangun NTT yang kita cinta ini,” ujarnya.
Simon Petrus Kamlasi juga menyampaikan bahwa kampanye akbar di Kota Kupang juga digunakan sebagai konser amal untuk korban erupsi Gunung Lewotobi. Untuk itu, sebelum menyampaikan orasi politiknya, Simon Petrus Kamlasi mengajak puluhan ribu massa untuk mengheningkan cipta yang dipimpin langsung dirinya dari atas panggung.
Selepas itu, SPK mengajak para tokoh agama untuk naik ke atas panggung untuk berdoa bersama untuk korban erupsi Lewotobi. Dia juga meminta kepada para tokoh agama untuk mendoakan SIAGA dalam pergumulannya di Pilgub NTT.
Simon Petrus Kamlasi mengatakan, dia telah sampai ke tempat pengungsian dan telah melihat secara langsung penderitaan mereka. Saat ini kata SPK, erupsi Gunung Lewotobi masih terus berlangsung dan telah menimbulkan banyak orang yang harus meninggalkan tempat tinggalnya. Untuk itu, para korban masih membutuhkan banyak bantuan dan SIAGA tidak mau berdiam diri dan berupaya dengan berbagai cara untuk dapat meringankan beban korban erupsi Lewotobi.
“Jika kita di sini hadir untuk mendengar apa yang akan dilakukan SIAGA saat memimpin NTT, maka kita jangan lupa bahwa ada banyak saudara kita yang saat ini telah meninggalkan rumah mereka yang hancur akibat Lewotobi meletus. Kita telah mendoakan mereka dan mari kita memberi dari kekurangan kita untuk bisa meringankan penderitaan mereka,” pungkas SPK. (*)
Sumber (*/tim media SIAGA)