Di hadapan puluhan ribu massa pendukung dan masyarakat sekitar Lasiana, SPK pun menegaskan dirinya bekerja tak hanya duduk di kursi dan di belakang meja kemudian menelepon para menteri.
Kupang | Simon Petrus Kamlasi (SPK) pasangan calon wakil gubernur NTT nomor 3 bersama Adrianus Garu (SIAGA) menegaskan dirinya terbiasa bekerja turun ke rakyat bahkan menginap di rumah rakyat. Penegasan itu disampaikan SPK pada kampanye akbar terakhir sekaligus konser amal rakyat untuk korban erupsi Gunung Lewotobi pada Rabu malam, 13 November 2024 di lapangan Sitarda, Lasiana, Kota Kupang.
SPK memastikan, pemerintah pusat tidak akan membiarkan NTT berjuang sendiri. NTT akan dibantu oleh pemerintah pusat jika pemimpin di NTT mampu mengelola sumber daya alam dan sumber daya manusianya.
“Pemimpin jangan sedikit-sedikit telepon tapi tidak kelola NTT. Itu ngemis. Harus kelola potensi-potensi yang ada di NTT maka pemerintah pusat akan melihat NTT. Kalau tidak kelola tapi ngemis terus, pemerintah pusat kasih juga masih pikir-pikir” terangnya.
Sosok jenderal bintang satu itu pun menekankan dirinya bakal lebih sering berada dan melihat langsung kebutuhan rakyat dari pada hanya duduk di belakang meja kerja. Ia juga menegaskan dirinya bakal melakukan tatap muka bersama rakyat. Dan di mana pun SPK berada bakal menjadi kantornya.
“Saya sudah siap masuk ke kebun bersama rakyat, masuk laut bersama nelayan dan saya tak akan sering berada bersama masyarakat. Kantor saya di mana pun bersama rakyat,” tegas anak dari sepasang guru di Kabupaten TTS sembari mengatakan, “Kantor gubernur dan rumah jabatan gubernur NTT bakal menjadi rumah rakyat NTT.”
Calon gubernur NTT periode 2024—2029 yang diusung oleh Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini membakar semangat dan mengajak para simpatisan untuk mengheningkan cipta dan berdoa bagi para korban dan penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur.
Jenderal pertama dari kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) ini juga menyampaikan permohonan maaf karena pasangannya, Adrianus Garu tak dapat menghadirkan konser amal di lapangan Sitarda karena tak memperoleh penerbangan ke Kupang imbas dari beberapa bandara ditutup akibat abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki.
Perlu diketahui, konser amal sekaligus kampanye akbar tersebut mendapat perhatian serius dari para pendukung SIAGA. Puluhan ribu massa dari berbagai penjuru Kota Kupang dan Kabupaten Kupang antusias hadir untuk menyaksikan langsung pasangan calon yang diinginkan memimpin NTT lima tahun ke depan.
Kampanye semakin meriah dengan kehadiran grup band legendaris pelantun lagu ‘Pelangi di Matamu’, yakni Jamrud. Selain itu, ada juga penyanyi terkenal Indonesia Timur di antaranya Mitha Talahatu, Gihon Marhel, serta Jacson Seran. Hadir juga untuk memeriahkan artis terkenal Indonesia Galih Ginanjar. (*)
Sumber (*/tim media SIAGA)