HIMAKEB & PERMADA Peduli Tragedi Kebakaran Kampung Adat Nggela

Loading

Kupang-NTT,gardaindonesia|Kampung Adat Nggela, Kecamatan Wolojita, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (29/10/18) siang berduka akibat dilanda bencana kebakaran. Sebanyak 31 unit bangunan rumah termasuk 21 unit rumah adat di lokasi kejadian, ludes terbakar.

“Dari 31 rumah yang terbakar, 21 rumah di antaranya adalah rumah adat. Sedangkan sisanya yakni rumah warga. Saat kejadian sekitar pukul 14.00 Wita, semua rumah adat beserta isinya itu tidak dapat diselamatkan karena hangus terbakar. Api baru mereda satu jam kemudian,” ungkap Kepala Desa Nggela, Vinsensius Beo. (Dikutip dari Indonesiasatu.co)

Menyikapi peristiwa terbakarnya rumah adat di Nggela, Himpunan Mahasiswa Kecamatan Bajawa (HIMAKEB) dan Perhimpunan Mahasiswa Asal Ngada (PERMADA) yang berada di Kupang, memberikan sumbangan berupa pakaian bekas laik pakai dan uang sebesar Rp.720.000.(Tujuh Ratus Dua Puluh Ribu Rupiah) guna membantu meringankan beban masyarakat yang ada di Nggela. Sumbangan ini diperoleh dari aksi penggalangan dana dibeberapa titik di Kota Kupang.

Ketua Umum HMAKEB, Bonifasisus Du’a mengatakan aksi yang dilakukan merupakan bentuk keprihatinan terhadap masyarakat Nggela yang rumahnya hangus terbakar.
“Sebagai sesama saudara, kita harus bergerak hati membantu mereka yang terkena musibah guna meringankan beban dari warga yang saat ini sedang dilanda bencana,” ungkap Bonifasisu Du’a yang biasa disapa Ifan.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Mahasiswa Asal Ngada (PERMADA)-Kupang, Aris Lalu Mole, dalam kunjungan bersama anggota PERMADA di Rumah Ketua Ikatan Keluarga Besar Ende Flores (IKEF),Rofinus M.Xhaverius Ga’a, menyampaikan empati dan turut prihatin terhadap Masyarakat Nggela yang rumahnya terkena bencana.

“Kami segenap civitas PERMADA Kupang memberikan sumbangan ini dengan sangat spontan, karena kami sadar, bahwa Kampung adat Nggela juga bagian dari kami dan kami juga yakin kehilangan Nggela sama halnya dengan kehilangan Grusina”,ungkap Ketua PERMADA yang biasa disapa Aris.

“Mungkin apa yang kami berikan tidaklah besar, tetapi yang paling penting bagi kami adalah bagaimana kita turut berpartisipasi dalam membantu sesama saudara kita yang mengalami musibah. Saya kira, berakhirlah sudah segala bentuk perseteruan yang belakangan ini sering menuai konflik di antara kita, terutama yang pernah terjadi di dunia sepak bola selama ini. Bahwa, sesungguhnya kita adalah saudara senasib dan sepenanggungan,”tegas Aris.

Ketua Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Ende (IPELMEN)-Kupang ,Ferdinandus Naga, mengucapkan terima kasih kepada teman-teman HIMAKEB dan PERMADA yang sudah mau membantu dalam meringkankan beban daripada warga yang ada di Kampung Adat di Nggela dan harapan ini menjadi bentuk merajut persaudaraan yang perlu dijaga dan dirawat ke depan.

Ketua Ikatan Keluarga Besar Ende Flores (IKEF)-Kupang, Rofinus M.Xhaverius Ga’a disela-sela kunjungan PERMADA dan HIMAKEB, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada PERMADA dan HIMAKEB yang turut mengambil bagian dalam memberikan sumbangan kepada masyarakat kampung adat di Nggela.

Ketua IKEF melanjutkan,“Setelah saya konfirmasi ke Nggela dan Laporan terakhir, sebanyak 34 Rumah adat yang ludes terbakar. Dan ini memang butuh waktu yang lama untuk membangun kembali rumah adat yang ada di Nggela, karena bukan rumah yang biasa seperti yang kita huni. Butuh proses dan tata cara adat yang rumit dalam proses pembangunannya”.

“Kedatangan Ade-ade Mahasiswa PERMADA dan HIMAKEB malam hari(Selasa,30/10/18) ini merupakan bentuk daripada rasa solidaritas terhadap kami orang Ende, terkhususnya masyarakat yang ada di Nggela,”ujar Rofinus M.Xhaverius Ga’a

“Saya kira hal-hal yang selama ini sering membuat kita merasa sensitif, mari kita tinggalkan, karena antara ENDE dan NGADA sesungguhnya adalah saudara,”pinta Ketua IKEF (*/Roberto)