Kupang-NTT, gardaindonesia.id | Hari ini Selasa, 22 Januari 2019, pukul 12.10.03 WIB, wilayah Samudera Hindia Selatan Bali-Nusa Tenggara diguncang gempa bumi tektonik. Hasil analisis pemutakhiran BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki kekuatan Mw=6,4.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, S.T., Dipl. Seis, M.Sc., mengatakan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 10,59 LS dan 119 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 114 km arah barat daya Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, Propinsi Nusa Tenggara Timur pada kedalaman 15 km.
“Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke Eurasia”,jelas Triyono
Lebih gamblang Triyono menjelaskan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah Sumba Barat ini dibangkitkan oleh sesar naik (Thrust Fault).
Dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat dan peta tingkat guncangan (Shakemap BMKG) menunjukkan bahwa guncangan dirasakan di daerah Waingapu, Waikabubak IV MMI, Bima III- IV MMI, Tambolaka, Sumbawa, Mataram III MMI, Lombok Barat II-III MMI, Denpasar II – III dan Lombok Utara II MMI .
“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami”, ungkap Triyono
BMKG mencatat sejak pukul 06.59 WIB hingga pukul 12.55 WIB wilayah Pulau Sumba, telah terjadi aktivitas gempa bumi sebanyak 20 kali.
BMKG menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Sumber berita (*/Humas BMKG)
Editor (+rony banase)