AYAH
Oleh
Yufengki Yampes Bria
Kupang-NTT, gardaindonesia.id | Segenggam rindu buat ayah tercinta dilukiskan oleh Yufen; seorang aktifis kemanusiaan yang aktif mendengungkan kebenaran dan fakta yang diutarakan dalam seuntai puisi.
Inilah bait-bait puisi tersebut,
Ayah…
Disaat engkau tak kan pernah dengar suara dan jejak ku lagi
Engkau bercerita dan mencariku disetiap setapak jalan nan sunyi
Ayah…
Ketika aku mulai ada kabar engkau kembali dan bercerita bahwa aku semestinya masih hidup bersama kaum jelata
Ayah…
Tak’kan ku habiskan semua sejarah dalam langkah kakimu
Karena kebenaran akan terungkap di hari esok dan lusa
Ayah…
Aku berpikir tentang hidupku, kalau tanpa dirimu mungkin aku bagaikan debu yang tertiup angin sepoi di senja hari
Tapi aku bersyukur sudah ada engkau disisi ku, hingga aku berani bersuara lantang tentang “pembebasan”
Ayah…
Dapatkah aku menyayangimu sampai ajal menjeputku
Ah ah ah, tentunya; Ya karena Tuhan kita dan Alam kita masih bisa mendengar rintihan cerita ku dan engkau dalam Garda Perjuangan ini
Ayah…
Aku selalu berdoa agar engkau sehat selalu di atas bumi ini yang penuh dengan hiruk pikuk tangisan kaum jelata
Ayah…
Aku berpikir bagaimana cara engkau menafkaiku di negeri ini hanya dengan sebidang tanah
Dan entah bagaimana cara engkau memotivasiku hingga aku kenal dewasa
Ayah…
Aku berterimakasih karena engkau sudah cukup mengajarkan ku berbagai hal tentang carut marutnya negeri ini
Hingga aku sadar bahwa musuhku bukan kawan melainkan sistem yang membelenggu ruang gerak ku. (*)
(*/Penulis seorang Mahasiswa Undana asal Desa Honuk Kecamatan Amfoang Barat Laut – Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur)