Usia 18 Tahun, Generasi Digital Jadi Tantangan Persekutuan Doa GMIT

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Kini, Persekutuan Doa GMIT genap berusia 18 tahun pada tanggal 17 Juni 2019; sejak secara resmi diterima dan ditetapkan sebagai sebuah wadah organisasi Unit Pembantu Pelayanan (UPP) dalam Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) saat Sidang Raya Sinode GMIT XXXII di Jemaat Elim Naibonat Klasis Kupang Timur pada tanggal 17 Juni 2001

Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Persekutuan Doa Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Ke-18 dilaksanakan secara sederhana dan berkesan dalam ibadah syukur dan pemotongan tumpeng pada hari Senin, 17 Juni 2019 di Gereja Kaisarea Kompleks Perumahan Lopo Indah Permai Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur

Baca juga :

http://gardaindonesia.id/2019/06/18/gubernur-viktor-mukjizat-lahir-dari-diri-kita-sendiri-jangan-cari-mukjizat/

Perayaan HUT Ke-18 Persekutuan Doa GMIT Mengambil tema “Yesus Kristus adalah Tuhan” (Filipi 2:11) dan sub tema “Berdoa dan Bekerja Keras”. Persekutuan Doa GMIT terdiri dari 46 Klasis di wilayah Nusa Tenggara Timur, Bima dan Batam dan berkesempatan hadir sekitar 415 peserta yang akan turut serta dalam Pemilihan BP Persekutuan Doa GMIT Periode 2019—2024 yang dilaksanakan pada Selasa, 18 Juni 2019.

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat berkesempatan hadir dalam Perayaan HUT Ke-18 Persekutuan Doa GMIT, Tiba di Gereja Kaisarea pada pukul 11.35 WITA, Gubernur NTT Viktor Laiskodat disambut Ketua BP Persekutuan Doa GMIT Drs.Mel Adoe, Sekretaris Sinode GMIT Pdt Yusuf Nakmofa dan Ketua Jemaat GMIT Gereja Kaisarea, Pdt Ronny Runtu

Ketua Jemaat GMIT Gereja Kaisarea Perumahan Lopo Indah Permai, Pdt Ronny Runtu, MTh., saat khotbah Ibadah Perayaan HUT Ke-18 Persekutuan Doa GMIT mengatakan bahwa pembangunan jemaat merupakan bagian penting dari peran persekutuan doa dengan memelihara iman jemaat; memperkuat spiritualitas jemaat; dan sebagai amar kesaksian jemaat dalam bingkai pembangunan jemaat (*Kutipan Pernyataan Ketua Sinode GMIT Pdt Merry Kolimon)

“Menjadi tugas dan tanggung jawab kita untuk menghadirkan langit dan bumi baru secara holistik sebagai tanggung jawab iman untuk menghadirkan bumi baru di Bumi Flobamora”, ucap Pdt Ronny Runtu

Selain itu, ujar Pdt Ronny Runtu, Persekutuan Doa tak hanya berfokus untuk memberikan penguatan spiritual kepada jemaat namun harus memperjuangkan hadirnya langit dan bumi baru di Bumi Flobamora

Lanjut Pdt Ronny, Hari ini saya melihat tidak ada anak-anak muda dalam Ibadah Syukur HUT Persekutuan Doa GMIT

“Tantangan terbesar persekutuan doa harus ditempatkan dalam kesadaran, kita sedang berhadapan dengan generasi digital karena setuju atau tidak, ini fakta yang dihadapi oleh Gereja Tuhan bahkan oleh semua persekutuan doa yang ada”, ungkap Pdt Ronny

Lebih lanjut, Pdt Ronny menyampaikan bahwa kita sedang berhadapan dengan generasi baru, generasi yang perlu diterangi dengan Firman Tuhan dengan merumuskan pola pelayanan persekutuan doa kepada generasi digital, agar mereka tetap memiliki keyakinan iman dan jangan menjadi penyangkal-penyangkal Tuhannya.

Disamping itu, Sekretaris Sinode GMIT Pdt Yusuf Nakmofa mengatakan bahwa Persekutuan Doa merupakan wadah yang dibentuk dalam Tuhan dan bukan bentukan gereja dan sebagai bentuk ekspresi iman orang-orang yang bertemu pribadi dengan Tuhan

“Persekutuan Doa sebagai anak kandung gereja dan tempat menemukan identitas diri”, tutur Pdt Nakmofa saat menyampaikan surat gembala.

Penulis dan editor (+rony banase)