Bank NTT Juara ‘Open Tournamen Volly JPO’, Exodus Penkase Kalahkan Teratai

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Tim Voli Bank NTT keluar sebagai juara 1 setelah mengalahkan tim Ryvi Sport dalam putaran babak final Open Tournament Volly Cup IV Pemuda Lingkungan X Jemaat Pniel Oebobo (JPO).

Baca juga :

http://gardaindonesia.id/2019/11/02/tim-bank-ntt-vs-rivi-sport-bakal-berduel-di-final-open-tournament-volly-jpo/

Partai final yang digelar Sabtu, 2 November 2019 berjalan cukup ketat. Tim Ryvi Sport mampu memberikan perlawanan yang membuat tim Bank NTT kewalahan dalam menemukan ritme permainan mereka.

Pada set pertama, kedua tim saling kejar mengejar dalam perolehan poin. Tim Ryvi Sport sempat memimpin perolehan poin, namun mental bertanding tim Bank NTT yang sudah benar-benar teruji membuat mereka mampu meraih kemenangan di set yang pertama.

Hal yang sama terjadi pada set kedua dan ketiga, di mana jual beli serangan terjadi antar kedua tim. Pertandingan semakin sengit, para penonton pun semakin histeris mendukung tim kesayangan masing-masing.

Harapan besar tim Ryvi Sport harus dikubur dalam angan, setelah Bank NTT mampu menyudahi tiga set berturut-turut dengan kemenangan. Tim Ryvi Sport yang pertama kali tampil pada babak final perebutan gelar juara, harus mengakui keunggulan tim lawan dengan kemenangan 3 set langsung.

Kemenangan itu menjadi gelar juara perdana yang diraih tim Bank NTT dalam turnamen tersebut setelah menunggu selama tiga tahun. Dan bagi tim Ryvi Sport, juara kedua merupakan prestasi terbesar yang diraih oleh para pemain muda itu di tingkat Kota Kupang.

Odhy Djampi, kapten tim Bank NTT yang ditemui seusai pertandingan mengatakan bahwa prestasi tersebut merupakan hasil kerja keras dari tim yang solid. Kerja keras tersebut juga melalui evaluasi panjang terkait kesalahan-kesalahan yang dilakukan.

“Kita belajar dari kesalahan kita saat pertandingan di Naikolan, kita coba perbaiki itu dan hasilnya kita dapatkan malam ini,” jelas sang quicker andalan Bank NTT.

Berkat raihan tersebut, Odhy menyampaikan bahwa dirinya bersama teman-teman lainnya merasa bangga dan puas. Namun hasil yang diperoleh tidak harus menjadikan tim puas dan tidak berusaha. Tapi kemenangan tersebut harus menjadi motivasi untuk terus berlatih dan berjuang demi meriah prestasi-prestasi lainnya.

Lanjutnya, pertandingan tersebut juga merupakan salah satu tahap persiapan untuk menghadapi even selanjutnya dalam bulan ini yakni event Wali Kota Cup yang akan diikuti oleh seluruh klub di Kota Kupang.

Foto bersama Tim Voli Teratai (duduk) dan Tim Penkase (berdiri)

Odhy juga mengapresiasi penampilan dari tim Ryvi Sport Cemplong yang adalah junior-juniornya. Menurut Odhy mereka adalah tim yang dipersiapkan untuk menjadi juara di Kota Kupang. Dan target itu mulai nampak dengan prestasi yang mulai meningkat.

“Mereka luar biasa dan mereka adalah calon juara yang sudah dipersiapkan “, tegas Odhy.

Senada dengan sang Kapten yang sudah malang melintang, pelatih tim Ryvi Sport, Rio Djampi mengapresiasi penampilan anak-anak asuhannya, karena walaupun di atas kertas meraka kalah namun bisa memberikan perlawan kepada Bank NTT yang merupakan tim juara bertahan.

“Kami akui Bank NTT lebih unggul, pengalaman bertanding mereka terutama dalam partai final. Tapi saya bangga karena anak-anak tidak patah semangat,” jelas Rio.

Dengan meraih juara 2, Rio menilai masih banyak yang harus ditingkatkan. Dan untuk meningkatkan performa bertanding, harus melewati tahapan yang berat, tidak semudah yang dibayangkan karena persaingan di Kota Kupang semakin ketat sehingga untuk mempertahankan prestasi tersebut harus terus diasa dengan latihan yang tekun.

“Mereka semua harus latihan. Peningkatan kualitas tidak bisa dilakukan dari satu sisi saja, tidak bisa hanya dengan latihan bertahan, tapi harus latihan bagaimana bisa mematikan serangan lawan dan juga memberikan serangan yang mematikan,” tandas Rio.

Sementara itu, pada partai perebutan gelar juara 3 dan 4, tim Exodus Penkase yang datang tanpa sang staper utama, secara mengejutkan mengalahkan tim tangguh Teratai. Pada set pertama dan kedua, tim Exodus Penkase tidak bisa berbuat banyak karena serangan didominasi oleh tim Teratai.

Baru pada set yang ketiga, tim Exodus Penkase mulai menemukan pola permainan mereka dan mampu memperpanjang jalannya pertandingan dengan kemenangan pada set yang ketiga.

Kemenangan tersebut berlanjut pada set yang keempat. Lagi-lagi tim Teratai harus mengakui keunggulan tim lawan, karena banyak kesalahan yang dilakukan oleh pemain mereka sendiri.

Pada set yang kelima, tim Exodus memimpin perolehan poin. Teratai sempat bangkit dan mengejar ketertinggalan bahkan menyamakan kedudukan. Rupanya mereka menemukan titik keunggulan mereka dan mereka berbalik memimpin perolehan poin pada angka balasan.

Pertandingan semakin ketat, para penonton pun semakin tegang. Teriakan dukungan pun mulai mengalir, terutama dari kekasih hati para pemain. Tim Teratai menunjukkan taring mereka sebagai salah satu tim calon juara, namun lagi-lagi dewi fortuna masih memihak pada tim Exodus Penkase. (*)

Penulis (*/Joe Tkikhau)
Editor (+rony banase)