Tabrak Tumpukan Agregat, Seorang Remaja di Belu Jatuh Terjeblok di Drainase

Loading

Belu-NTT, Garda Indonesia | Seorang remaja bersepeda motor plat merah dengan nomor polisi DH 2003 WU jatuh terjeblok di dalam drainase, setelah menabrak tumpukan agregat di Kimbana, Desa Bakustulama, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, pada Rabu, 11 Desember 2019 pukul 20.30 WITA.

Disaksikan Garda Indonesia, di tempat Kejadian Perkara (TKP), sepeda motor itu ditumpangi dua orang remaja, masing- masing, Aldi Berek jatuh di sisi kiri jalan, sedangkan Theo Seran (19) jatuh terjeblok di dalam drainase bersama sepeda motor di sisi kanan jalan. Beruntung, keduanya masih bisa selamat.

Kedua remaja itu, lalu ditolong warga sekitar, digotong dan ditumpangkan ke sebuah mobil pikap bersama sepeda motor itu menuju keluarga terdekat.

Sepeda motor berplat merah yang menabrak tumpukan agregat

Salah satu korban, Theo Seran (19) yang sempat diwawancarai menceritakan, sepeda motor yang dikendarai kakaknya Aldi Berek itu, melaju dengan kecepatan sedang, dari arah Atambua menuju Manlea, Kabupaten Malaka.

“Ini jalan lurus baru gelap to, jadi kami kira tidak ada itu tumpukan. Coba dong (mereka,red) tumpuk begitu habis, kasih tanda na baik. Ini, dong hanya simpan ambil itu daun mentah sedikit di atas tumpukan. Baru dong tumpuk juga masuk sampai garis putih,” keluhnya.

Salah satu korban, Theo Seran (19)

Tampak di TKP, kecelakaan itu terjadi akibat adanya sejumlah tumpukan material di sisi jalan yang tidak teratur, hingga memenuhi setengah bagian jalan (sampai ke tengah jalan, garis putih).

Pantauan Garda Indonesia, memang sangat ironis. Tumpukan- tumpukan itu tidak disertakan dengan papan informasi sebagai tanda peringatan bagi para pengguna jalan. Yang ada hanya ranting- ranting berdaun yang diletakkan begitu saja di atas salah satu tumpukan itu.

Warga yang menyaksikan kecelakaan itu, justru menyayangkan perbuatan oknum yang dinilai sangat tidak bertanggung jawab terhadap keselamatan pengguna jalan umum. Bahkan, mereka meminta kepada pemerintah Kabupaten Belu, melalui dinas terkait untuk menindak tegas oknum bersangkutan tersebut. “Wartawan tolong muat dulu di berita. Ini orang memang kurang ajar!”, pinta salah satu warga. (*)

Penulis (*/HH)
Editor (+rony banase)