Belu- NTT, Garda Indonesia | Salah satu Program favorit Pertanian Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) yang dicanangkan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wakil Gubernur Yoseph Nae Soi terus menuai hasil.
Salah satunya adalah Kelompok Tani (Poktan) jagung ‘Lestari Indah’, seperti disaksikan Garda Indonesia, saat melakukan panen raya di Dusun Naba, Desa Tasain, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) di lahan milik Gregorius Molo, yang juga selaku ketua kelompok tani seluas 1 hektar, pada Senin, 13 April 2020.
Baca juga :
Ketua Kelompok Tani ‘Lestari Indah’, Gregorius Molo menuturkan, sejak awal program itu hadir di Desa Tasain, dirinya tidak menghadiri sosialisasi. Tetapi, setelah diketahuinya dari cerita masyarakat petani sekitar, dirinya menyadari TJPS sebagai program yang sangat bermanfaat. Karena itu, ungkapnya, perlu adanya dukungan pemerintah untuk mengadakan mesin pipil dan terutama soal pasaran.

“Hasil panennya sangat banyak. Kalau kita simpan di rumah pasti rusak. Kalau bisa pemerintah pastikan bagi kami harus jual ke mana, biar tidak ditimbun di rumah. Kita juga minta mesin pipil karena hasil yang banyak seperti ini, tentu kita kesulitan dalam memipil secara manual,” pinta mantan kepala Desa Tasain itu.
Kelompok tani ‘Lestari Indah’ ini merupakan salah satu poktan dari total 12 poktan yang tersebar di wilayah Desa Tasain dan didampingi langsung oleh Yohana Taus. Kegiatan itu dihadiri juga oleh pendamping kelompok tani dari desa lain di Kecamatan Raimanuk yakni, Sariana Martha Boru dan Kristoforus Loe Talo (Desa Teun); Agustina Yulistia Beti (Desa Mandeu); Maria Nelde Laku (Desa Duakoran). Selain itu, hadir juga pendamping TJPS lainnya dari Kecamatan Tasifeto Timur, yakni, Emanuel Luan dan Angelina Abuk (Desa Silawan).
Pendamping TJPS Desa Teun, Kristoforus Talo menjelaskan, hasil maksimal yang diperoleh petani jagung itu atas telah suksesnya penerapan inovasi teknologi pertanian dengan pola tanam sistem double track, 20 : 40 : 90 dengan bibit jagung komposit (lamuru).
Koordinator lapangan TJPS Kabupaten Belu Petrus Sama Lelo yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon pada Senin malam, 13 April 2020, menyampaikan terima kasih kepada teman- teman sejawatnya yang sudah sukseskan panen raya di Desa Tasain, meskipun dirinya berhalangan hadir.

Petrus mengakui, tidak hadirnya pejabat daerah dalam kegiatan itu lantaran akibat dari kondisi negara yang sedang dilanda bencana penyebaran Virus Corona. “Sebenarnya kita mau undang bupati dan wakil bupati untuk hadiri kegiatan itu. Tetapi kondisi sekarang ini tidak mengizinkan untuk berkerumun,” tandasnya.
Menanggapi panen raya tersebut, Kepala Desa Tasain Amandus Koamesak mengatakan, dirinya merasa luar biasa lantaran dengan hadirnya program TJPS di wilayah desanya itu, dinilainya sangat membantu para petani dalam meningkatkan hasil panen para petani jagung.
“Saya rasa senang dan luar biasa karena hasil panen jagung tahun ini meningkat drastis. Sebelum ada program TJPS, hasil panen jagung hanya berkisar 30 kilogram per are. Sekarang ini, hasilnya sudah bisa mencapai 60 kilogram per are. Ini sesuatu yang membanggakan dan patut untuk diberikan apresiasi. Terima kasih pak Gubernur,” ungkap kepala desa.
Amandus berharap, program ini terus berlanjut demi kesejahteraan masyarakat petani jagung di Desa Tasain. “Kita harap program ini tidak terputus, karena masyarakat sangat membutuhkan fasilitasi dari para pendamping TJPS,” pungkas Koamesak. (*)
Penulis (*/HH)
Editor (+rony banase)