Jenazah Ketua Fraksi Demokrat DPRD Belu Dimakamkan ala Kedinasan

Loading

Belu- NTT, Garda Indonesia | Pemakaman Jenazah Ketua Fraksi Demokrat DPRD Belu, Alm. Mauk Martinus dilakukan secara kedinasan di Pekuburan Umum Halimea, Dusun Asora, Desa Bakustulama, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Selasa 5 Mei 2020 siang.

Baca juga :

http://gardaindonesia.id/2020/05/05/bagi-ayah-doa-putri-bungsu-mauk-martinus-dari-desa-anakalang/

Jenazah almarhum diserahkan oleh Ketua Suku Uma Dato, Raymundus Aimoruk kepada pimpinan DPRD Belu, Jeremias Manek Seran Jr untuk dimakamkan secara kedinasan.

“Saya mengucapkan terima kasih atas pengabdian almarhum sebagai anggota DPR Kabupaten Belu periode 2019—2024. Semoga amal bakti almarhum menjadi teladan bagi kita semua, dan arwahnya mendapat tempat yang layak di sisi Tuhan. Dengan ini, saya terima jenazah almarhum, bapak Mauk Martinus untuk dimakamkan secara kedinasan,” ucap Ketua DPRD Belu.

Jenazah Mauk Martinus diarak oleh Satpol PP Pemkab Belu menuju lokasi pemakaman

Dalam sambutan mewakili keluarga yang berduka, Wakil Bupati Belu, JT Ose Luan menyampaikan bahwa kematian adalah sebuah peristiwa yang tidak direncanakan dan tidak didiskusikan. Dia datang tanpa kita tahu, sering mengagetkan tetapi terukur secara medis.

“Kepergian anggota dewan yang terhormat, (alm.) Mauk Martinus dari tengah-tengah istri, kita semua sebagai rekan lembaga terhormat, dan dari tengah anak- anak dan cucu, dari keluarga besar Halimea dan Lelowai, awalnya cukup mengagetkan. Tetapi iman mengatakan bahwa semua ini adalah rencana dan rancangan Tuhan,” ungkap Ose Luan.

Beban ini, lanjut mantan Sekda Belu itu, cukup berat bagi istri, anak- anak, cucu dan keluarga karena kemesraan yang telah dibangun dalam suasana keluarga.

Almarhum, lanjut Wakil Bupati Belu, sangat dikenal sebagai figur yang santun dan beretika. Kemudian, juga sebagai tokoh dalam tataran adat istiadat, sekaligus sebagaimana diketahui bersama sebagai anggota dewan yang terhormat.

Wakil Bupati Belu, JT Ose Luan saat memberikan sambutan dan penghiburan bagi keluarga duka

Ose Luan menuturkan, bahwa kehadiran tetamu undangan dapat meringankan beban duka keluarga. Semua yang hadir, telah mengambil peran Veronika yang mengelap wajah Yesus, untuk datang memberikan sedikit sentuhan bahwa mereka tidak sendirian.

Almarhum pergi, kata Ose Luan lagi, telah banyak menghadirkan teman dan saudara. Semua yang hadir, mungkin menjadi Simon dari Kirene yang membantu Yesus memikul salib, dengan memberikan peduli dan atensi, ikut meneteskan air mata bersama keluarga yang berduka.

Ose Luan juga mengibaratkan, semua yang hadir, mungkin seperti wanita- wanita Yerusalem yang meratapi Yesus. Kisah pilu itu memang menyedihkan. Tetapi itulah, Tuhan mengambil yang terbaik dari tengah- tengah mereka di saat cinta masih bersemi. Kasih sayang dihadirkan oleh almarhum dan dirasakan oleh istri, anak- anak dan keluarga besar.

“Terima kasih berlimpah untuk semua yang baik itu. Bila ada cerita kurang dari perhelatan sejak meninggalnya pada subuh pagi hari Minggu, hingga hari ini dimakamkan, saya atas nama keluarga menyampaikan permohonan maaf, karena tidak pernah ada niat dari istri dan anak- anak untuk membuat kekurangan itu, dan itu menjadi bagian dari kebersamaan kita”, ujarnya.

Selain mewakili keluarga, Wakil Bupati Belu, JT Ose Luan juga mewakili pemerintahan Kabupaten Belu menyampaikan turut berduka cita mendalam kepada keluarga yang berduka. “Pak bupati dan saya bersama seluruh jajaran, Plt Sekda dan seluruh OPD menyampaikan rasa duka yang dalam karena kita tidak pernah menduga bahwa akan kita hadapi satu permasalahan seperti ini,” tandasnya.

Ose Luan berujar, bahwa almarhum telah menjadi anggota partai politik Demokrat yang baik. Dia tidak kenal lelah dalam kapasitas dirinya yang terbatas. Dia juga telah hadir sebagai anggota DPRD yang telah dilantik dan diresmikan, sekaligus juga diberikan kepercayaan sebagai Ketua Fraksi Demokrat oleh Ketua DPC Demokrat Kabupaten Belu.

Jenazah Mauk Martinus dikebumikan

“Terima kasih, pak Bupati sebagai ketua memberikan kepercayaan itu. Segala harapan dan kepercayaan yang kita amanatkan kepada dirinya, dia laksanakan dalam tempo yang singkat. Tetapi saya kira, apa pun yang dia buat dengan hati yang tulus sebagai wakil rakyat, saya kira dia telah melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai anak manusia dalam kiprahnya sebagai orang beragama,” sibaknya.

“Oleh karena itu, maaf bila ada hal yang kurang dari semuanya. Akhirnya, saya mengajak kita semua untuk memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Pengasih. Semua ini menjadi pelajaran untuk kita semua, bahwa hidup dan mati itu, yang merencanakan dan merancang bagi kita adalah Tuhan. Dan, dengan iman seperti itu, keluarga walaupun berduka, saya kira ikhlas mempersembahkannya kembali kepada Tuhan yang telah memulai kehidupannya dan mengakhirinya dengan kematian,” pungkasnya. (*)

Penulis : (*/HH)
Editor : (+ rony banase)