‘Best Effort’ Kadin Indonesia untuk Pelaku UMKM Di Tengah Pandemi Covid-19

Loading

Jakarta, Garda Indonesia | Wabah Pandemi Covid-19 telah meluluhlantakkan berbagai sendi perekonomian dunia, termasuk Indonesia. Bahkan Kadin Indonesia mengkaji bahwa 83% pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) berpotensi terhenti usahanya. Hal tersebut juga berpotensi tumbuhnya 99 juta pengangguran baru. Suatu kondisi yang sangat berbahaya kalau hal ini terjadi.

Untuk mencegah hal tersebut dan di tengah berbagai kebijakan yang dihadapi, Kadin Indonesia membuat inovasi serta program-program lebih dari biasanya yang selama ini fokus pada pengembangan UMKM. “Selain itu, secara berkelanjutan Kadin Indonesia membantu juga UMKM secara detail dan teknis,” ujar Ketua Umum Edy Ganefo kepada awak media, pada Senin, 29 Juni 20 di Jakarta.

Edy menuturkan bahwa dirinya telah meminta kepada segenap pengurus Kadin Indonesia, baik ditingkat Pusat, maupun Provinsi, Kabupaten dan Kota, untuk membantu mempromosikan produk UMKM, melalui berbagai media, baik medsos (FB, WA, IG, Twitter, dan lain-lain) juga melalui e-commerce dan lain-lain,” jelasnya

“Tidak hanya itu, Kadin Indonesia juga secara nyata membantu penjualan ekspor produk UMKM bekerja sama dengan Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI); bagi pelaku UMKM yang tidak memiliki perijinan ekspor pun kami bantu,” imbuhnya sembari menyampaikan telah meminta kepada segenap Komite Luar Negeri Kadin Indonesia untuk mencari dan membantu melakukan penjualan produk UMKM pada berbagai negara di dunia.

Edy Ganefo juga memberikan apresiasi tinggi kepada segenap pengurus Kadin yang telah bekerja melebihi kebiasaan sebelumnya. “Adapun langkah tersebut dilakukan karena kekhawatiran Kadin Indonesia akan kehancuran UMKM,” terangnya.

“Kekompakan dan kebersamaan segenap pengurus Kadin bekerja membantu UMKM secara Ikhlas merupakan upaya terbaik Kadin Indonesia, dan Alhamdulillah hasilnya banyak pelaku UMKM terbantu untuk tetap bertahan dalam kondisi saat ini,” beber Edy Ganefo seraya mengucap rasa syukur.

Terpisah, Ibu Mieske pelaku UMKM yang selama ini memproduksi dan menjual sepatu, mengalami keterpurukan , di mana produknya tidak dapat berjualan, karena sepinya permintaan. “Sesuai arahan Kadin, saya mencoba alih sementara usaha agar dapat bertahan, dengan memproduksi dan menjual produk kuliner yaitu Rendang Padang,” ungkapnya.

“Berkat bantuan pengurusan Kadin Indonesia yang secara Ikhlas mempromosikan dan membeli produk rendang kami, Alhamdulillah kami bisa bertahan dalam kondisi di mana karyawan tidak memiliki pendapatan dari produksi sepatu, namun dari hasil penjualan rendang, semua bisa bertahan,” tandasnya.(*)

Sumber berita dan foto (*/red/YFI)
Editor (+rony banase)