Minimalkan Dampak Bencana di NTT, BMKG Pasang ‘WRS New Gen’

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Kini, WRS NewGen terpasang di Stasiun Geofisika Kupang pada Rabu, 24 Juni 2020. Warning Receiver System (WRS) merupakan salah satu alat yang digunakan untuk penyebaran informasi gempa bumi dan tsunami melalui komputer BMKG kepada komputer institusi lokal (pemerintahan, TNI, POLRI, media televisi, radio, dan lain-lain) dengan pendaftaran IP Address.

Sholakhudin Noor Falah, Kasi Data dan Informasi BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) Stasiun Geofisika Kampung Baru Kupang menyampaikan alasan penyebaran informasi bencana gempa bumi dan tsunami menjadi salah satu tugas penting dari BMKG, sehingga peningkatan terhadap layanan ini terus dilakukan.

Menurut Sholakhudin, peningkatan dilakukan dengan merilis WRS New Gen (Warning Receiver System New Generation) berupa smart display sehingga informasi dapat disebarluaskankan secara real-time. “Peralatan ini diharapkan dapat menjamin penyebaran informasi di daerah potensi gempa bumi dan tsunami menjadi lebih cepat sehingga para stakeholder dapat mengambil langkah penting pada saat terjadi bencana,” urainya.

Wilayah Nusa Tenggara Timur, imbuh Sholakhudin, dikenal dengan lokasi yang memiliki tingkat kejadian gempa bumi yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan karena wilayah Nusa Tenggara Timur termasuk dalam zona transisi akibat adanya pertemuan tiga lempeng tektonik besar yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik dan lempeng Indo-Australia.

“Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, telah tercatat lebih dari 990 kejadian gempa yang didominasi oleh gempa dengan magnitude > 4,0,” ungkapnya.

Mengingat tingginya risiko akibat gempa bumi, terdapat 19 titik pemasangan WRS New Gen yang tersebar di seluruh NTT. Beberapa lokasi yang telah terpasang peralatan tersebut di antaranya Stasiun Geofisika Kupang, BPBD Flores Timur, BPBD Manggarai Barat, BPBD Ende, BPBD Nagekeo, BPBD Manggarai, Kantor Bupati Ngada, dan BPBD Sumba Barat Daya.

“Diharapkan, tujuan awal dari pemasangan WRS New Gen tersebut dapat berjalan secara maksimal sehingga dampak dari bahaya bencana gempa bumi yang terjadi dapat diminimalkan,” tandas Sholakhudin.(*)

Sumber berita dan foto (*/BMKG Kampung Baru Kupang)
Editor (+rony banase)