Kerja “Pilih Biji Asam” PDAM Kota Kupang Atasi Masalah Distribusi Air Bersih

Loading

Kota Kupang, Garda Indonesia | Filosofi berupa kerja dengan sistem “Pilih Biji Asam” yang diterapkan oleh Johannis Silvester Ottemoesoe,S.E. menghantarkan dirinya menjadi Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Kupang sejak Senin, 6 Januari 2020; mulai membuahkan hasil.

Mantan Dirut PDAM Kabupaten Kupang ini mengungkapkan bahwa melalui sistem “Pilih Biji Asam” tersebut menghasilkan 61 liter air bersih per detik. Menurutnya, sebelum dilantik, ia sempat membeberkan proyeksi penyaluran air bersih bagi warga kepada Wali Kota Kupang.

“Saya bilang ke Pak Wali (Jefri Riwu Kore, red) kebutuhan anggaran pengolahan air dendeng sejak tahun 2018, membutuhkan anggaran Rp.189 Miliar dapat menghasilkan 150 liter per detik, sedangkan kami hanya mengandalkan Rp.2,5 Miliar, namun dapat menghasilkan 61 liter per detik berupa sistem kerja sama dengan para pemilik sumur bor yang berada di wilayah Kota Kupang,” urai Joni Ottemoesoe (sapaan akrabnya, red) saat ditemui pada Senin, 7 Desember 2020 di ruang kerjanya.

Air hasil dari Kali Dendeng, imbuh Dirut PDAM Kota Kupang, membutuhkan waktu 2 tahun dengan dana Rp.189 Miliar yang bakal menghasilkan air bersih 300 liter per detik dan bisa langsung diminum. “Reservoir berbahan stainless, maka investasi mahal dan untuk melayani wilayah Barat Kota Kupang,” ungkapnya.

Sementara pengolahan air bersih dengan sistem “Pilih Biji Asam” Joni, mengungkapkan hanya membutuhkan waktu 6 (enam) bulan, dapat menghasilkan 61 liter per detik yang bersumber dari 5 (lima) lokasi kerja sama antara lain di Oepura (30 liter per detik), Sinode GMIT (5 liter per detik), Pak Marten Dela (8 liter per detik), Pak Boni Mariset 2  lokasi (10 liter per detik), Gereja Marturia (5 liter per detik), dan bakal menyusul di Air Hitam di Oesapa Selatan dengan kontribusi 35 liter per detik.

Direktur PDAM Kota Kupang, Johannis Silvester Ottemoesoe,SE

Ke depan, PDAM Kota Kupang, ungkap Joni Oetemusu, pihaknya akan bekerja sama dengan pemilik sumur bor (Air Lodys) di Oepura yang dapat menghasilkan air 30 liter per detik.

Menurutnya, manajemen air di Kota Kupang yang dikelola saat ini lemah mulai dari provinsi, kabupaten, hingga kota karena wilayah Kota Kupang tak susah air karena terbukti banyak mobil tangki air yang menyalurkan air baku sehingga warga masih dapat membeli air.

“Secara sosial ekonomi, warga kota masih dapat membeli air tangki, wilayah Kota Kupang tak kekurangan dan kekeringan air, karena air di Kota Kupang berkelimpahan,” ucap Joni.

Terpisah, pada Selasa, 22 Desember 2020, melalui sambungan telepon, Joni pun menyampaikan target kerja PDAM Kota Kupang pada tahun 2021 bakal menambahkan pelanggan sebanyak 500 pelanggan dari water hibah, 1.000 dari Bappeda, 150 pelanggan regular, dan 750 pelanggan dari PDAM Kabupaten Kupang yang bersumber dari Perumahan Avian  Jaya di Kecamatan Alam.

Selain itu, lanjut Joni, bakal menjalin kerja sama dengan 3 (tiga) lokasi sumur bor milik Pak Veki Lerik, milik dr. Herman Man (Wakil Wali Kota Kupang, red), pengembangan Air Hitam di Oesapa, dan pengembangan reservoir 200 kubik di Oepura.

Mengenai laba yang bakal diraih oleh PDAM Kota Kupang pada tahun 2021, tandas Joni Oetemusu, setiap bulan DRD sekitar Rp.1,4 Miliar dan laba di Tahun Buku 2020 berkisar Rp.1,1 Miliar.

Penulis, foto, dan editor (+roni banase)