Banjir dan Longsor Landa Lima Provinsi, Tim SAR Evakuasi 22.938 Orang

Loading

Jakarta, Garda Indonesia | Tim SAR gabungan terus bekerja keras dalam pelaksanaan operasi SAR di beberapa tempat termasuk penelusuran korban dan potongan pesawat Sriwijaya Air. Saat operasi SAR SJ-182 tengah berlangsung, bencana tanah longsor terjadi di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat pada Sabtu, 9 Januari 2021 sekitar pukul 16.45 WIB.

Longsor berikutnya terjadi sekitar pukul 19.30 WIB. Longsor kedua ini mengakibatkan lebih banyak korban tertimbun karena pada saat kejadian banyak warga dan tim SAR gabungan yang sedang melakukan evakuasi dan pendataan jumlah korban pada longsor pertama.

Operasi SAR pada bencana tanah longsor di Sumedang Jawa Barat, dari 65 korban, tim SAR berhasil menyelamatkan 25 orang, evakuasi korban meninggal dunia 32 orang, dan 8 orang hingga Minggu malam, 17 Januari 2021, masih dalam proses pencarian.

Tim SAR gabungan berupaya mengevakuasi korban yang tertimbun reruntuhan bangunan

Kabasarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito saat konferensi pers di Posko Terpadu Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Tanjung Priok, pada Minggu, 17 Januari 2021, menyampaikan perkembangan pelaksanaan operasi SAR gempa bumi di Mamuju dan Majene di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar). “Jumlah korban meninggal dunia terdata 78 orang dengan perincian 67 orang di Mamuju dan 11 orang di Majene. Korban yang berhasil diselamatkan sebanyak 844 orang dan evakuasi sekitar 15 ribu orang,” urainya.

Selain itu, Kabasarnas juga me-release perkembangan operasi SAR banjir di Kalimantan. Korban jiwa sebanyak 3 orang dan 7.450 berhasil dievakuasi. “Banjir yang merendam sejumlah daerah di Kalimantan Selatan (Kalsel) dalam beberapa hari terakhir akibat intensitas hujan yang tinggi hingga mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan belasan ribu warga dievakuasi,” beber Kabasarnas.

Untuk bencana banjir dan tanah longsor di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara, lanjut Kabasarnas, tim SAR berhasil mengevakuasi 1 korban selamat dan 5 orang meninggal dunia di Kecamatan Malalayang (2 orang) dan Kecamatan Perkamil (3 orang). “Pada area tanah longsor di Kelurahan Ranotana Weru, Kelurahan Komo Luar, dan Kelurahan Ternate Tanjung, tim SAR berhasil menyelamatkan 32 orang,” ujarnya.

Tim SAR mengevakuasi korban banjir

Kabasarnas juga meng-update data banjir di Kecamatan Kao Barat, Halmahera Utara, Maluku Utara di mana tim SAR berhasil mengevakuasi 488 korban. “Pada kesempatan ini, saya memberikan apresiasi kepada seluruh Potensi SAR, mulai dari unsur TNI, Polri, BNPB, BPBD, instansi pemerintah, baik pusat maupun daerah, serta seluruh stakeholder lainnya yang tergabung dalam tim SAR yang hingga saat ini masih bekerja keras mencari dan menyelamatkan korban. Pesan saya, jaga kesehatan, jaga kekompakan, dan terus bersemangat membantu saudara-saudara kita yang sedang dilanda musibah,” ucap Kabasarnas.

Gempa Bumi Hantam Mamuju dan Majene

Bencana gempa bumi cukup besar mendera Sulawesi Barat. Mamuju dan Majene diguncang 2 gempa berkekuatan cukup besar selama 2 hari berturut-turut.

Gempa pertama terjadi pada Kamis 14 Januari 2021 pukul 14.45 WITA dengan kekuatan magnitudo 5,9. Pusat gempa di darat, tepatnya 4 km arah barat laut Majene. Gempa kedua dengan skala lebih besar, 6,2 SR menyusul keesokan harinya, pada Jumat, 15 Januari 2021 dini hari pukul 02.28 WITA. Gempa pada kedalaman 10 km itu berjarak sekitar 35 km selatan Kota Mamuju dan sekitar 62,2 km sebelah utara Kota Majene.

Puluhan korban meninggal dunia, ratusan korban luka berat dan ringan, serta ribuan warga dievakuasi. Gempa tersebut merusak infrastruktur, mulai dari jembatan, gedung perkantoran, ruko, hotel, puskesmas, kendaraan, dan ratusan rumah warga mengalami kerusakan.

Tidak hanya itu, banjir dan tanah longsor juga melanda Kota Manado Sulawesi Utara dan Halmahera Utara, Maluku Utara. (*)

Sumber berita dan foto (*/Helmi Prasetio-Humas Basarnas Jakarta)

Editor (+roni banase)