Gratis ‘Swab Antigen’ Bagi Sekolah & Kampus, Komite III DPD Dorong Pemerintah

Loading

Jakarta, Garda Indonesia | Gagasan belajar tatap muka mulai Januari 2021 menimbulkan beragam opini. Sebaran pandemi Covid-19 yang semakin luas menjadi pertimbangan. Namun, bagi sekolah dan kampus yang hendak melakukan proses pembelajaran tatap muka, Prof. Sylviana Murni selaku Ketua Komite III dan Anggota DPD menilai, sebaiknya hanya dapat dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat.

“Salah satunya dengan kebijakan dilakukan Swab antigen sebelum hendak dilakukan aktivitas belajar mengajar di sekolah ataupun di kampus,” ujarnya pada Selasa, 19 Januari 2021.

Persoalannya, Prof. Sylviana, terdapat keluhan apabila kewajiban Swab Antigen dilakukan, lalu bagaimana pembiayaannya swab-nya. Sebab, tidak sedikit orang tua yang keberatan mengenai biayanya. “Apalagi di masa ekonomi yang tidak pasti. Dengan kata lain, tidak semua siswa dan mahasiswa  memiliki finansial memadai jika setiap hendak melakukan aktivitas pembelajaran harus menyertakan hasil Swab Antigen,” bebernya.

Menyangkut hal itu, Senator Sylviana mendorong agar pemerintah melalui Kemenkes dan Kemendikbud melakukan subsidi. “Jadi, digratiskan biaya Swab Antigen bagi pelajar dan mahasiswa yang hendak beraktivitas,” terangnya.

Usul subsidi ini, tandas Prof. Sylviana, akan mengurangi beban orang tua dalam proses pembelajaran. Apalagi, tambahnya, pendidikan merupakan hak dasar warga negara yang wajib dijamin oleh negara.

Bagi Ketua Komite III DPD, usulan ini tidak memberatkan pemerintah karena tidak semua siswa dan mahasiswa mengikuti kegiatan pembelajaran. Ada pula yang memilih daring di rumah. Dengan begitu, pendidikan bisa tetap jalan tanpa terhambat finansial untuk Swab Antigen. (*)

Sumber berita dan foto (*/tim dpd ri)

Editor (+roni banase)