Banjir Picu Jembatan Putus dan Ratusan Rumah Terendam di Malaka

Loading

Malaka—NTT, Garda Indonesia | Curah hujan dengan intensitas tinggi sejak Jumat malam, 2 April hingga Minggu pagi, 4 April 2021 pukul 08.00 WITA di Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), menyebabkan debit air Sungai Benenai meluap hingga terjadi banjir yang berdampak ratusan rumah terendam dengan ketinggian air hingga 1,5 meter.

Banjir juga mengakibatkan Jembatan Benenai yang menghubungkan Kantor BPBD dengan ibukota Kabupaten Malaka;  terputus pada Minggu, 4 April 2021.

Wilayah-wilayah yang terdampak yaitu di Kecamatan Malaka Tengah (Desa Naimana, Fahiluka, Kawalu, Railor, Bereliku), Malaka Barat (Desa Motaain, Oan Mane, Sukun, Fafoe, Lasaen, Umatoos, Rabasa, Rabasa Haerain, Loofoun, Maktihan, Naas, Motaulun), Kecamatan Weliman (Desa Forekmodok, Lamudur, Wederok dan Kleseleon), Kecamatan Wewiku (Desa Halibasar) dan Kecamatan Kobalima (Desa Lalekun Barat).

Kondisi Bendungan Benenai pada Minggu, 4 April 2021

Tim reaksi cepat (TRC) BPBD Kabupaten Malaka telah turun ke lokasi untuk melakukan pendataan, berkoordinasi dengan instansi terkait, dan bersama tim gabungan melakukan evakuasi. Di samping itu, BPBD menggerakkan tangki air dan tangki pemerintah kecamatan untuk pelayanan air bersih.

Sebelumnya, pada Jumat malam, 2 April 2021 sekitar pukul 22.11 WITA , Satgas Penanggulangan Bencana (Satgas PB) Kabupaten Malaka, Ardhy Taruk kepada Garda Indonesia mengungkapkan bahwa tanggul penahan air di Umau jebol pada Kamis malam, 1 April 2021 sekitar pukul 22.10 WITA, hingga meluapnya air di Bendungan Benenai.

Lalu, luapan air mulai mengenangi rumah warga pada Jumat, 2 April 2021 sekitar  pukul 00.06 WITA.(*)

Sumber berita (*/BNPB & berbagai sumber)

Foto utama (*/tangkapan layar)