Yayasan Sabas Angkat Miel Teftae Jadi Plt Kepala SMT Kristen Arastamar SoE

Loading

SoE-TTS, Garda Indonesia | Yayasan Setia Arastamar Bagi Bapa Surgawi (Ya Sabas TTS),  Sekolah Menengah Teologi Kristen (SMTK) Arastamar, menunjuk atau mengangkat pelaksana tugas (Plt) Kepala SMTK Arastamar SoE berdasar surat keputusan nomor: 01.14/SK/YASABAS-TTS/IX/2021 pada Rabu, 8 September 2021.

Baca juga : http://gardaindonesia.id/2021/09/02/yayasan-sabas-segel-kantor-smt-kristen-arastamar-soe/

Ketua Yayasan Sabas TTS,  Margarita D.I. Ottu, M.Pd.K. menyampaikan pemberhentian Kepala SMTK Arastamar SoE dengan nomor 01.10/SK/YASABAS-TTS/VIII/2021, demi kelancaran tugas dan fungsi di lingkungan SMTK Arastamar SoE, maka perlu dilakukan pengangkatan Plt kepala sekolah. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka perlu adanya pemberian surat keputusan penunjukan atau pengangkatan (Plt) Kepala SMTK Arastamar SoE.

“Yayasan memberhentikan Kepala SMTK Arastamar SoE karena berbagai alasan dan notabenenya, dia melanggar aturan yayasan, dan yayasan juga punya hak untuk memberhentikan dan menunjuk Plt kepala sekolah,” ungkap Margarita sembari menyampaikan bahwa agenda berupa pembacaan SK pemberhentian Kepala SMTK Arastamar Soe, dan pembacaan SK pengangkatan (Plt) Kepala SMTK Arastamar SoE, atas nama Miel S.Th. Teftae, S.Ip.

Yayasan, tandas Margarita Ottu, memberikan tugas dan wewenang kepada yang bersangkutan untuk menyelenggarakan kegiatan pendidikan pada SMTK Arastamar SoE sesuai dengan jabatannya. Dan harus tunduk dan menaati peraturan yang berlaku di YASABAS, termasuk memberikan informasi atau laporan evaluasi penyelenggaraan pendidikan secara tertulis tiap semester.

Plt. Kepala SMTK Arastamar Soe,  Miel S.Th. Teftae, S.Ip. saat diwawancarai awak media bahwa pada minggu lalu diundang ketua yayasan untuk pertemuan terbatas, kemudian ditanya apakah bersedia, maka saya bilang ini mengangkut sekolah kristen dalam misi pelayanan, maka saya bersedia. “Ini masih dalam kewenangan yayasan, jadi saya tidak tahu penilaian seperti apa, tentu yayasan punya standar penilaian sehingga menawarkan sebagai Plt,” tuturnya.

Menurut Miel, setelah penunjukan atau pengangkatan, maka langkah pertama akan meupayakan rekonsiliasi antara teman-teman guru, mantan kepala sekolah dan pihak yayasan sedapat mungkin dipertemukan kembali.

“Ini adalah konsep pribadi bukan konsep yayasan,” urainya sembari menandaskan dalam kegiatan KBM akan diupayakan untuk berjalan sesuai yang ada, menaati protokol kesehatan, dan jangan karena ada pergantian kepala sekolah, maka KMB terhambat. (*)

Penulis dan Foto (*/Daud Nubatonis)

Editor (+roni banase)