Lima Langkah Antisipasi Debu Vulkanik Gunung Lewotobi

Loading

PMI Kabupaten Sikka mengimbau jikalau Anda berada di daerah yang terdampak langsung, penting untuk berkoordinasi dengan Posko atau pemerintah setempat, termasuk PMI, BPBD, dan relawan.

 

Flores Timur | Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali erupsi pada Senin, 7 Juli 2025 pukul 11:05 WITA dengan tinggi kolom abu diamati ± 18.000 m di atas puncak (± 19.584 m di atas permukaan laut). Kolom abu diamati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah utara, timur laut, dan barat laut.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral merekam erupsi Lewotobi Laki-laki ini pada seismogram dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi sementara ini ± 6 menit 26 detik.

Erupsi disertai suara dentuman kuat dan awan panas 5 km ke arah utara dan timur laut. Saat ini, Gunung Lewotobi Laki-laki berada pada status level IV (Awas) dengan rekomendasi masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 6 Km dan sektoral Barat Daya – Timur laut 7 Km dari pusat erupsi.

PMI Kabupaten Sikka mengimbau jikalau Anda berada di daerah yang terdampak langsung, penting untuk berkoordinasi dengan posko atau pemerintah setempat, termasuk PMI, BPBD, dan relawan.

Selain itu, menyikapi debu vulkanik dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, maka PMI Kabupaten Sikka menyampaikan langkah-langkah penanganan debu vulkanik yang dapat dilakukan:

Pertama, perlindungan diri dan kesehatan. Gunakan masker (N95 atau kain basah) untuk mencegah partikel debu masuk ke saluran pernapasan. Gunakan kacamata pelindung untuk mencegah iritasi mata. Tutup tubuh dengan pakaian lengan panjang dan penutup kepala. Jangan mengucek mata atau menghirup kuat-kuat debu yang beterbangan.

Kedua, saat berada di rumah dan sekitar lingkungan. Tutup jendela dan pintu rapat-rapat. Segel celah ventilasi dengan kain basah atau plastik. Bersihkan debu dengan hati-hati, gunakan kain basah agar debu tidak beterbangan kembali. Jangan menyiram secara langsung. Lindungi sumber air (sumur, tampungan) dari kontaminasi debu.

Ketiga, saat berkendara. Hindari berkendara jika tidak mendesak. Gunakan lampu utama dan kurangi kecepatan, karena visibilitas bisa terganggu. Pastikan filter udara kendaraan bersih secara berkala agar tidak cepat rusak.

Keempat, tanggap darurat dan informasi. Ikuti informasi resmi dari BPBD, PVMBG, atau pemerintah daerah. Segera evakuasi jika ada imbauan. Sediakan logistik darurat: air bersih, makanan, obat-obatan, dan masker.

Kelima, kepada anak-anak dan lansia. Jangan biarkan anak-anak dan lansia berada di luar rumah saat hujan abu. Perhatikan gejala gangguan pernapasan, seperti batuk, sesak, atau mata perih.(*)

Penulis (+roni banase)

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *