Kupang-NTT,gardaindonesia.id–Perempuan GMIT Klasis Kupang Tengah menginisiasi pengolahan limbah dengan mengundang dan menghadirkan Rotary Club Bandung Siliwangi dan Rotary Bandung Kota Kembang untuk memberikan pelatihan cara mengolah sampah anorganik menjadi lebih bernilai.
President Rotary Club (RC) Bandung Siliwangi, Rita Isdiantini dan Past Presiden (PP) Endang Paminto dari R.C.Bandung Kota Kembang; bertindak sebagai tutor dalam Pelatihan Pengolahan Limbah tersebut.
Bertempat di Gereja Emaus Liliba, 29—30 Agustus 2018, perwakilan dari 77 Gereja di Wilayah Klasis Kupang Tengah mendapat pembekalan sekaligus dilatih mengolah sampah anorganik menjadi barang-barang yang dapat digunakan kembali seperti kertas, plastik, botol, kulit telur dengan tujuan memberikan peluang usaha dan kemandirian ekonomi bagi Perempuan GMIT yang terbagi dalam 4 teritori dalam wilayah klasis Kupang Tengah.
PP Endang Paminto sebagai tutor, mengajarkan proses recycle (mengolah kembali) sampah dari rumah tangga sehingga dapat memiliki nilai dan hasil secara finansial setelah menjadi produk seni.
“Proses Pengolahan sampah anorganik (plastik, botol kaca, kulit telur, pakaian, kaleng minunan ringan, dan kain bekas) ini selain dibuat sebagai bagian dari interior rumah; juga dapat dipergunakan untuk proses menanam tanaman hortikultura di dalam pot,” jelas PP Endang
Disamping itu, Pres Rita berujar, “Kegiatan pelatihan ini untuk pengembangan ekonomi masyarakat dengan basis pengelolaan lingkungan. Pengelolaan sampah dari rumah tangga menjadi pilihan untuk mengurangi jumlah sampah yang dibuang sehingga dapat mengurangi beban kota maupun pemerintah daerah dalam mengelola sampah perkotaan.“
“Selama ini sampah sering dipandang sebelah mata sebagai masalah bersama padahal jika diolah akan menghasilkan sesuatu yang berguna,” ungkap Pres Rita.
Secara terpisah usai kegiatan pelatihan, Ketua Unit Pembantu Pelayanan (UPP) Perempuan GMIT Klasis Kupang Tengah, Diaken Alfonsin Nope Nisnoni mengucapkan terima kasih atas dukungan dan bantuan Rotary Club dalam membekali para Perempuan GMIT.
“Manfaat utama pelatihan ini untuk menumbuhkan Rasa Cinta kepada sampah dan belajar disiplin dan tertib terhadap pelatihan,“ujar Mama Nope panggilan akrab Diaken Alfonsin Nope Nisnoni.
“Kegiatan tidak hanya Ini saja namun harus ada kegiatan lanjutan dan para peserta pelatihan belajar untuk tekun, gigih dan bersusah payah dahulu,“ungkap Mama Nope.
Mama Nope juga berharap Gereja Sadar dan Peduli dengan Lingkungan bukan hanya cuma bicara diatas mimbar tetapi harus ada aksi nyata, dimulai dari budaya tidak meninggalkan sampah dan menyiapkan tempat sampah di Gereja.
Penting diketahui, Rotary sebagai Organisasi Sosial Kemasyarakatan Dunia dengan 6 Fokus Pengabdian: Peace and conflictprevention/resolution (perdamaian dan penyelesaian konflik); Disease prevention and treatment(pencegahan penyakit) contoh: polio plus; Water and sanitation (air dan sanitasi); Maternal and child health(kesehatan ibu dan anak); Basic education and literacy(pendidikan dasar); Economic and community development (pengembangan ekonomi dan masyarakat) contoh : kesejahteraan rumahtangga, pelatihan untuk keterampilan ibu-ibu, seperti Pelatihan Pengolahan Limbah. (+rb)