Gubernur Viktor Buka Akses Jalan Bokong-Lelogama Kabupaten Kupang

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | “Pembangunan infrastruktur merupakan sebuah stimulus, agar kita mampu bergerak lebih cepat dalam menggerakkan seluruh roda pembangunan, khususnya di Kabupaten Kupang ini. Kita harus mampu untuk menjaga jalan dan jembatan agar tidak cepat rusak”, kata Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) dalam sambutannya pada Peletakan Batu Pertama Pembangunan Jalan Bokong-Lelogama di Desa Heuknutu, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Kamis, 16 Mei 2019

Gubernur VBL mengingatkan 4 (empat) kontraktor yang mengerjakan pembangunan jalan sepanjang 44,075 Kilometer itu, agar bekerja dengan sungguh-sungguh.

“Kita jangan mau kalah dengan orang Belanda. Dulu Orang Belanda bangun jalan dan kita masih bisa pakai sampai sekarang. Giliran kita merdeka, bangun jalan belum sampai lima tahun sudah rusak semua. Kalau bisa tahan sampai 100 tahun,” pinta VBL menantang mereka.

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat

Menurut putra Semau itu, mimpi untuk membangun infrastruktur di Pulau Timor ini, adalah untuk menyambung seluruh desa, hingga yang terpencil sekalipun. Harapannya, bisa menunjukkan Timor sebagai sebuah pulau yang hebat.

“Kenapa hebat? Karena satu pulau, ada dua negara di dalamnya. Dont talk about country. Let’s talk about develop the island,” lanjut VBL bersemangat.

Gubernur Laiskodat juga menyebutkan rencananya untuk kembali melanjutkan pembicaraan tentang pembangunan ekonomi perbatasan. Ia mengatakan bahwa untuk melanjutkan pembicaraan serius tentang join border development dengan Oecussi. Direncanakan pada tanggal 18 juni nanti, pembicaraan tentang pembangunan ekonomi perbatasan itu.

Diharapkannya, hasil pembicaraan dengan saudara-saudara kita di Timor Timur itu bisa membuat daerah kita menjadi tempat yang luar biasa.

VBL juga mengharapkan agar Bupati Kupang dan seluruh jajarannya bisa menyiapkan pendidikan yang terbaik bagi anak-anak. Agar bisa dibuktikan, bahwa pulau ini akan melahirkan orang-orang yang hebat.

“Kita jangan mengharapkan infrastruktur yang bagus, jika sumber daya manusianya bodoh-bodoh, itu pasti rusak,” tegas VBL sambil menyampaikan harapannya, agar dinas pendidikan bersama seluruh pihak terkait, mampu mendesain kembali pendidikan di NTT.

Pada kesempatan yang sama, Plt. Kadis PUPR NTT, Maxi Nenabu, dalam laporannya mengatakan, bahwa pembangunan jalan ini merupakan akses penunjang menuju lokasi Observatorium Nasional yang terletak di hutan lindung Gunung Timau, Kecamatan Amfoang Timur Kabupaten Kupang. Sedianya, akan dibangun pada tahun 2020 nanti oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).

“Untuk itu, kita semua patut berbangga karena dari sekian banyak lokasi di Nusantara ini, Kabupaten Kupang terpilih menjadi lokasi pembangunan Observatorium LAPAN. Dengan kehadiran observatorium ini, wilayah Amfoang akan menjadi lokasi wisata baru, yaitu Wisata Langit Gelap” sebut Maxi.

“Salah-satu hal yang membanggakan kita semua, adalah bahwa observatorium ini akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara dan menggantikan Observatorium Bosscha di Lembang, Bandung” pungkas Maxi memotivasi warga. (*)

Sumber berita (*/ Yonam Fina – Biro Humas dan Protokol NTT)
Editor (+rony banase)