PISMA 3 Unwira Wadah Literasi Budaya Lokal dan Digital Generasi Milenial

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Pekan Ilmiah dan Seni Mahasiswa (PISMA) 3 Tahun 2019 digelar oleh Senat Mahasiswa Universitas Widya Mandira (Unwira) Kupang dimulai pada 2—11 Mei 2019 di Aula Unwira Penfui Kupang, diikuti oleh Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta Se-Kota Kupang

PISMA 3 Unwira digelar Lomba Ilmiah yakni Lomba Tulis Esai, Lomba Menulis Puisi, Lomba Pidato dan Bebat Bahasa Inggris. Sedangkan Lomba Bidang Seni yakni Lomba Tarian, Stand up comedy dan Lomba Film Pendek

Mengusung tema Budaya Lokal dan Kemajuan Teknologi: Tantangan dan Peluang Bagi Generasi Milenial; PISMA dilaksanakan untuk meningkatkan wawasan, kreatifitas dan kemampuan akademik mahasiswa; mengembangkan komunikasi ilmiah, meningkatkan mutu karya ilmiah mahasiswa; mengembangkan wawasan mahasiswa dan sebagai wadah mempererat tali persaudaraan mahasiswa.

Selain itu, PISMA digunakan sebagai ajang latihan generasi muda untuk tampil dalam forum ilmiah

Rektor Unwira Kupang didampingi Senat Mahasiswa Unwira memukul gong sebagai tanda penutupan rangkaian PISMA 3 Tahun 2019

Ketua Senat Mahasiswa Unwira Kupang, Emanuel Kosat mengatakan momentum PISMA 3 telah mencetak kualitas pemuda yang unggul dalam ilmiah dan seni dan mencetak kualitas generasi muda yang melek kearifan lokal dan teknologi

“Publikasi kearifan lokal digunakan melalui teknologi media internet, jejaring sosial dengan menuangkan karya tulis sebagai aksi untuk mereduksi budaya asing terhadap budaya lokal”, papar Emanuel Kosat

Selain itu, sebut Emanuel, dibutuhkan pendekatan literasi baru untuk mereposisi literasi lama yakni dengan Literasi Digital, Literasi Teknologi dan Literasi Manusia

Sedangkan Rektor Unwira Kupang, Pater Dr. Philipus Tule, SVD usai menutup rangkaian PISMA 3 Unwira dengan pemukulan gong;  dengan semangat menyampaikan proficiat kepada peserta lomba yang sedang menjalani ibadah puasa namun dapat berpartisipasi dan berkompetisi dalam PISMA

Rektor Unwira Kupang mengajak para mahasiswa memacu semangat kompetisi dan menjadi tantangan yakni semangat berkompetisi dengan memberikan hadiah yang besar dan meminta panitia untuk merencanakan dengan matang sehingga dapat berkompetisi di tingkat nasional

“Saya secara pribadi sangat mengapresiasi bahwa event-event seperti ini kita ciptakan mengingat realitas NTT dalam bidang ekonomi, sosial, politik dan pendidikan masih tertinggal maka semangat kompetitif harus terus dibangun”, ujar Rektor Unwira Kupang.

Penulis dan editor (+rony banase)