Nelson Pomalingo, Sosok Sederhana Bupati Gorontalo, Rela Tinggal di Indekos

Loading

Gorontalo, Garda Indonesia | Prof. Dr. Ir. H Nelson Pomalingo, MPd., Lahir di Limboto, 24 Desember 1962. Nelson Pomalingo berasal dari keluarga dengan latar belakang guru dan merupakan anak sulung dari pasangan Soekarno Pomalingo dan Hj Neli Tulie.

Prof. Dr. Ir. Nelson Pomalingo, MPd., adalah Rektor Universitas Negeri Gorontalo 2 (dua) periode 2002—2010, lalu menjabat Rektor Universitas Muhammadiyah Gorontalo periode 2012—2016

Terpilih dan dilantik sejak 17 Februari 2016, Nelson Pomalingo merupakan Bupati Ke-12 dari Kabupaten Gorontalo sejak berdiri pada tahun 1959

Dilansir dari MCB.Com, Bupati petahana yang menyelesaikan studi doktoral di IKIP Negeri Jakarta ini, konon, setiap pergi keluar daerah (Jakarta) untuk mengikuti berbagai acara maupun memperjuangkan kepentingan daerah, ia lebih memilih ikhlas tinggal di indekos. Ia tidak menggunakan fasilitas hotel, meskipun halal baginya menikmati fasilitas tersebut.

Padahal, fasilitas yang disediakan telah dibebankan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebagaimana diatur dalam Undang-undang tentang Pemerintah Daerah. Juga menyangkut fasilitas pesawat, Nelson lebih memilih duduk di kelas ekonomi ketimbang mengambil tempat duduk di kelas bisnis.

Mungkin sosok pria dengan 4 (empat) orang anak ini hanya ingin pencitraan agar mengundang simpati publik. Asumsi itu bisa saja benar dan bisa juga salah. Buktinya, hingga kini sikap rendah hati Nelson tersebut tidak terpublis di media massa.

Lantas, apa alasan Nelson memilih tinggal di indekos? Suami dari Fory Naway ini sedikit memberikan alasan yang mengundang rasa empati.

“Bagi saya, jabatan ini hanya sementara yang pasti akan kita tinggalkan,” kilah Nelson

Dengan tinggal di indekos atau memilih tempat duduk (pesawat) kelas ekonomi kata Nelson, maka akan menghemat keuangan daerah. “Ketika jabatan itu kita tinggalkan, pasti kita akan terbiasa dan tidak kaget. Saya tidak mau terjadi post power syndrome,” terang Nelson sedikit tersenyum.

Deklarator pembentukan Provinsi Gorontalo ini mengurai, anggaran untuk tinggal di hotel tersebut sebesar Rp 8 juta, namun karena memilih tinggal di indekos, Nelson hanya mengeluarkan anggaran Rp 3 juta rupiah setiap bulan

“Di kos-kosan saya lebih nyaman. Semua saya kerjakan sendiri, termasuk seterika baju sendiri. Tidak ada pembantu. Walhasil, saya senang dan menikmatinya,” urai Nelson. (*)

Sumber berita (*/wikipedia & MCB.com)
Editor (+rony banase)