Layanan Kasih Himpunan Mahasiswa PAK STAKN: Memberi dari Keterbatasan

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Saling berbagi antara sesama sudah menjadi kodrat dalam kehidupan manusia, terutama sebagai mahasiswa yang selalu dituntut peka terhadap situasi sosial. Hal ini yang menjadi dasar bagi Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Agama Kristen (PAK) Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri (STAKN) Kupang, untuk berbagi bersama saudara-saudara di Kampung Pemulung.

Minggu, 30 Juni 2019, bertempat di Kampung Pemulung, RT 11, RW 04 Kelurahan Pasir Panjang, Kecamatan Kota Lama, bersama para orang tua dan juga anak-anak, HMJ PAK STAKN melakukan pelayanan kasih kepada 22 keluarga yang berdomisili di lereng pemukiman di belakang Rumah Sakit Kota S.K. Lerick

Hadir pada kesempatan tersebut Ketua HMJ PAK, Jeki Biaf, Ketua HMJ Pastoral Konseling, Renoldi Laisbuke, serta para pengurus HMJ PAK dan mahasiswa PAK STAKN Kupang.

Suasana sukacita terlihat dari wajah anak-anak yang begitu polos dan senyuman tulus para orang tua dalam menyambut kehadiran para mahasiswa. Kegiatan Pelayanan Kasih diawali dengan ibadah bersama. Lalu dilanjutkan dengan penyerahan secara simbolis berkat Tuhan dalam bentuk sembako oleh Ketua HMJ PAK kepada Nixon Banunaek selalu orang tua.

Ketua HMJ PAK Jeki Biaf menyerahkan layanan kasih kepada Nixon Banunaek

“Kami berharap Bapa Mama dan saudara-sauadara semua tidak melihat nilai dari apa yang kami berikan, tetapi melihat kebersamaan dan persaudaraan yang kita bangun”, ujar Ketua HMJ PAK Jeki Biaf.

Jeki menyampaikan tujuan dilakukan pelayanan kasih, sebagai bentuk interprestasi dari perintah Tuhan Yesus kepada umat manusia maka sebagai umat-Nya kita harus dan wajib melakukannya.

“Kita sebagai umat yang percaya kepada Tuhan Yesus, kita wajib menjalankan perintah-Nya untuk saling mengasihi. Bentuk sederhana dari kasih tersebut adalah melayani sesama. “, ujarnya.

Lanjutnya, selain menjalankan perintah Tuhan Yesus, hal ini juga merupakan aplikasi dari Tri Dharma STAKN Kupang, dan bagian dari bidang aksi dan partisipasi pada Organisasi Mahasiswa (Ormawa).

“Ini juga sebagai wujud Tri Dharma STAKN Kupang, yaitu Tinggi Ilmu, Tinggi Iman dan Tinggi Pengabdian. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan melalui bidang aksi dan partisipasi di dalam ormawa”, ungkap Jeki.

Tambah Jeki, pelayanan yang dilakukan dimulai dari hal-hal kecil namun memiliki manfaat yang besar. Pelayanan ini juga untuk mempererat hubungan dengan masyarakat.

“Kita melayani dari hal-hal kecil tapi punya manfaat yang sangat besar. Kita juga ingin lebih dekat dengan masyarakat”, tuturnya.

Kepada Media Garda Indonesia, Jeki mengungkapkan bahwa ini bukan akhir namun awal yang baik untuk misi-misi besar yang lain kedepan.

“Kegiatan ini menjadi awal yang baik. Kita berterima kasih kepada warga Kampung Pemulung yang dengan tulus menyambut kami. Dan kami berharap kedepannya bisa melakukan sesuatu yang lebih besar lagi karena kita memberi dari keterbatasan kita”, pungkas Jeki Biaf.

Pada kesempatan tersebut, Sofia Ola, mewakili orang tua dan seluruh warga Kampung Pemulung, menyampaikan terima kasih kepada mahasiswa STAKN Kupang dan dirinya berharap jalinan persaudaraan ini tidak akan dibatasi oleh oleh status dan jarak.

“Kami sangat berterima kasih kepada kakak-kakak mahasiswa yang sudah peduli dengan kami. Kami tidak punya sesuatu untuk bisa balas semua kebaikan ini. Kami hanya berdoa semoga Tuhan memberkati dalam studi dan masa depan kakak-kakak semua”, ujar Sofia.

Lanjutnya, “kami juga berharap persaudaraan yang terjalin saat ini tidak akan dibatasi oleh status sosial dan jarak yang memisahkan. Kita berbeda secara status sosial, namun dimata Tuhan kita sama”, pungkas Sofia.

Perlu diketahui bahwa warga Kampung Pemulung sehari-harinya berprofesi sebagai pemulung sampah. Tetapi mereka mampu bertahan hidup dan bisa memberikan pendidikan kepada anak-anak mereka layaknya para orang yang berkecukupan.(*)

Penulis (*/Joe Tkikhau)
Editor (+rony banase)