Bupati & Wabup SBD : Kami Akan Jadikan Sumba Barat Daya ‘Iconic Island’

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Bupati Sumba Barat Daya, dr.Kornelis Kodi Mete dan Wakil Bupati Sumba Barat Daya, Marthen Kristian Taka, S.IP. menyampaikan program 100 hari kerja sejak dilantik oleh Gubernur NTT Viktor Laiskodat hingga Desember 2019.

“Kami punya cita-cita supaya masalah terkini yang rakyat rasakan kalau bisa dapat berkurang dimulai dari lingkup internal birokrasi hingga disekitarnya,” janji Bupati dan Wakil Bupati SBD saat jumpa pers bersama awak media di Restoran Nelayan Kupang pada Minggu, 8 September 2019 petang.

Masalah lain yang akan dibereskan seperti masalah Dana Desa (DD) yang selama ini banyak yang bermasalah. “Kami juga berkeinginan semua desa bercahaya, desa berair, desa yang berkekuatan pangan, desa aman, desa tenteram, desa pintar & sehat dan desa pariwisata dalam 100 hari,” jelas Bupati Kodi Mete.

Begitupun desa bercahaya, Kodi Mete berkeinginan selama 5 tahun kepemimpinan mereka ke depan semua rumah penduduk bercahaya atau dapat terpasang jaringan listrik.

“Mimpi kami adalah menjadikan Sumba Barat Daya sebagai Iconic Island dengan energi terbarukan, itu mimpi yang lalu, dan sekarang kami ulangi lagi mimpi itu dengan gerakan cerdas dengan melakukan kemitraan semua komponen dengan memanfaatkan tenaga surya, tenaga angin, tenaga air, dan bio masa,” ujar Mantan Kadis Kesehatan Provinsi NTT ini.

“Sumba Barat Daya mempunyai potensi pariwisata yang luar biasa seperti budaya dan alam yang luar biasa dan kami akan akan melakukan kemitraan,”ungkapnya.

Sementara di bidang pendidikan, pihaknya akan membuat program desa pintar, sehingga semua orang SBD menjadi cerdas. Karena itu, jajaran birokrasi yang ada harus menjadi contoh untuk mengantarkan rakyat menjadi manusia-manusia yang cerdas.

Bupati dua periode ini mengakui, daerahnya masih banyak yang buta huruf karena tidak sekolah.

“Sekarang buta huruf masih banyak dan itulah masalah terkini dan kami mengajak semua komponen untuk memberantas soal ini,” tandasnya.

Penulis, editor dan foto (+rony banase)