Suster Efi Wanggai Hadir Sebagai Solusi Persoalan HIV/AIDS di Papua Barat

Loading

Manokwari, Garda Indonesia | Membahas HIV/AIDS di Tanah Papua bukan hal baru, hingga kini masih menjadi persoalan besar yang harus menjadi perhatian utama, kita bersama melihat Mama Efi Wanggai yang bernama asli Eferdina Wanggai yang merupakan seorang suster; membangun kasih bersama mama-mama, anak-anak, remaja dan bapa-bapa Papua pada Sabtu, 14 Desember 2019.

Mama Suster Efi Wanggai adalah salah satu Mama Papua di Manokwari yang sangat peduli terhadap masyarakat yang terkena dan berdampak virus (penyakit) HIV / AIDS, tentu Suster Efi merupakan salah satu Mama Papua yang memiliki iktikad baik dalam membagi kasih hidup sesama anak Papua.

Sehari-hari Suster Efi Wanggai bekerja sebagai Suster yang melayani tidak hanya orang sakit di Puskesmas Wosi Kabupaten Manokwari, tetapi Suster Efi terus menjadi penggerak untuk persoalan HIV/AIDS di Manokwari Papua Barat yang wajib selesai.

Agenda sosial dan Kemanusiaan Suster Efi Wanggai tidak hanya di Manokwari, tetapi hingga kini sosok tersebut bergerak di daerah-daerah Pegunungan Arfak serta di Pesisir Pantai Kaimana dan Raja Ampat. Hanya bermodal semangat dan membagi kasih sayang sesama anak Papua, Suster Efi tak pernah goyah dengan “tak perlu punya uang banyak” dan “tak perlu punya kendaraan bagus”, tetapi modal semangat dan tulus kasih sayang menjadi harapan untuk masa depan anak Papua.

Menurut Pejabat KPA Dominggus Buinei dalam sambutan di acara berbagi kasih, Ia mengapresiasi ketulusan jiwa Suster Efi. “Kita bangga dengan Suster Efi yang begitu hebat menjalankan tugas sebagai penggerak menjawab persoalan HIV di Manokwari,” tutur Buinei yang juga mantan Wakil Bupati Kabupaten Manokwari.

Lanjut Dominggus dalam acara perayaan hari HIV/AIDS, “Kita harus selalu mendekatkan mereka dengan sebayanya, karena kalau kita tidak kumpulkan mereka sesamanya, maka mereka akan terjebak lagi, oleh karena itu peran Puskesmas – puskesmas sangat penting untuk melayani masalah tersebut”.

Terkait dengan hal tersebut juga, awak media juga ikut menayakan langsung kepada Suster Efi Wanggai, karena sosok inilah yang menjadi tokoh mama Papua yang menjawab persoalan tersebut.

“Hari HIV / AIDS sebenarnya pada 1 Desember, hanya karena kami ingin membagi kasih, maka hari ini tanggal 14 Desember 2019 kami hadir bersama dengan sesama dan sebaya untuk berbagi, sedikit ala kadar, tapi manfaatnya jauh lebih besar,” ucap Suster Efi.

Suster Efi Wanggai menambahkan, “Saya berharap ke depan di 2020, kami menjadi bagian dari peduli HIV/AIDS, sehingga persoalan-persoalan HIV/AIDS di Indonesia khususnya di Tanah Papua terus berkurang dan selesai, ini harapan kami” terang Mama Eferdina yang konsen berpihak dan peduli HIV / AIDS di Tanah Papua. (*)

Penulis (*/MA)
Editor (+rony banase)