Plt. Kadis Peternakan NTT drh. Artati Pinta Peternak Tanam Pakan

Loading

Belu-NTT, Garda Indonesia | Plt. Kepala Dinas Peternakan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), drh. Artati Loasana meminta kepada kelompok peternak sapi untuk menanam pakan sebelum mulai beternak. Demikian dikatakannya ketika mengunjungi Lokasi Ranch (Peternakan) Sonis Laloran mewakili Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat, di Desa Bakustulama, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, pada Senin, 16 November 2020.

“Bantuan ternak itu sudah masuk dalam rencana kami. Cuma, satu syarat yang saya minta. Sebelum kita masukkan ternak di sini, seluruh kelompok wajib menyiapkan pakan. Kita isi ranch ini dengan pakan. Musim hujan ini kita mulai tanam lamtoro Teramba dan rumput Odot dengan dibantu oleh Dinas Peternakan Kabupaten Belu, “pintanya.

Bantuan ternak seperti sapi dan kambing, imbuh drh. Loasana, akan diberikan setelah pihaknya memastikan semua kelompok sudah menyiapkan pakan ternak di lokasi ranch tersebut. “Kita akan aktifkan kembali ranch ini. Kalau semua kelompok mau tanam pakan, maka kami akan datang lihat untuk kasih bantuan ternak,”janjinya.

Plt. Kadis Peternakan Provinsi NTT, drh. Artati Loasana (kedua dari kiri) saat berdialog dengan para peternak sapi

Kadis Loasana juga mengemukakan, bahwa semua ternak yang akan dimasukkan ke dalam lokasi ranch tersebut harus diawasi secara baik, sehingga menghasilkan ternak unggulan. “Jangan sampai masuk dalam ranch, ternaknya kurus karena tidak ada pakan. Nanti, ada petugas yang bantu kelompok untuk lakukan vaksinasi (antibodi/ antigen/ kekebalan) dan inseminasi (kawin suntik),”paparnya.

“Saya juga mau menyampaikan permohonan maaf dari Bapak Gubernur yang hari ini tidak bisa hadir bersama kita di tempat ini, karena alasan kesehatan”, tambah drh. Loasana.

Pada kesempatan itu, Plt. Kadis Peternakan NTT menyerahkan bantuan satu paket bibit Lamtoro Teramba, dua unit Handsprayer (alat semprot) dan delapan liter Disinfektan kepada kelompok peternakan Ranch Sonis Laloran. (*)

Penulis: (*/Herminus Halek)
Editor: (+rony banase)